Diskusikan nilai dan norma yang berlaku di dalam keluarga dan masyarakat.
Dikutip dari Intisari.grid.id dan sumber lainnya, berikut beberapa tipsnya!
1. Lebih terbuka dan ajak diskusi
Penelitian menunjukkan, remaja yang mengakses pornografi online biasanya memiliki pemikiran yang tidak realistis terhadap aktivitas seksual dan hubungan.
Mereka cenderung lebih menerima stereotip peran gender, serta memiliki sikap yang santai dan permisif terhadap seks.
Baca: Mengintip Bocoran Film John Wick 3, Sinopsis hingga Dua Aktor Indonesia yang Ikut Bergabung
Namun, di sisi lain mereka tidak punya pemahaman yang mumpuni tentang pentingnya kesepakatan, kesenangan, kesehatan atau keamanan dalam melakukan hubungan seksual.
Sebaiknya orang tua lebih terbuka dan mau berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang pornografi dan bahayanya.
Bekali juga anak-anak tentang pendidikan seks dan reproduksi sesuai usianya.
2. Berikan jawaban jika anak bertanya tentang seks
Pertanyaan yang ada hubungannya dengan seks itu tentu cerminan dari rasa ingin tahu anak.
Pada usia 2,5 tahun, anak sebenarnya sudah bisa diberikan penjelasan mengenai pendidikan seks.
Baca: Penyebab hingga Cara Pengobatan Hipertiroid, Penyakit yang Diidap Jet Li, Waspadai Gejalanya!
Jika anak bertanya, maka berikan jawaban agar mereka tak penasaran.
3. Informasi yang cukup
Berikan informasi yang cukup dan benar kepada anak.
Informasi yang diberikan melebihi atau kurang dari yang ingin diketahui justru akan membuat anak bingung dan tidak bisa menyaring informasi yang benar diperlukan.
Baca: Member JBJ Unggah Foto Manis Bersama, Takada Kenta Malah Posting ini, Netizen Beri Komentar Kocak