Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Cantik, ramah dan murah senyum adalah kiasan yang dapat menggambarkan sosok Firda Rachmi.
Dara kelahiran Jember 20 tahun lalu ini mengaku, saat berhasil jadi Finalis 10 besar Puteri Indonesia Jawa Timur 2016 adalah pengalaman tak terlupakan dalam hidupnya.
Pasalnya, dari ajang itulah dirinya menjadi lebih percaya diri, wawasan bertambah serta tidak gampang minder.
"Waktu itu 2016 saya masuk 10 besar Puteri Indonesia tapi akhirnya gagal. Tapi, dari situ saya gak gampang minder, wawasan nambah juga, gak terlupakan deh pokoknya," ujar mahasiswi Universitas Jember jurusan ekonomi ini.
Masuk 10 besar ajang pencarian bakat bergengsi, langsung membawa berkah bagi Firda. Namanya menjadi cukup dikenal masyarakat Jember.
Selain itu, atas prestasinya tersebut dirinya kebanjiran tawaran endorse beberapa produk terkemuka di akun media sosialnya.
"Bawa selempang dulu itu memang mengubah hidup aku mas, padahal masih finalis belum juaranya, dari situ saya jadi kebanjiran tawaran endorse kayak lazada, yamaha juga pernah, alhamdulillah sampai saat ini ramai endorsenya," jelasnya
Firda menyadari faktor kurangnya tinggi badan menjadi penyebab ia gagal terpilih menjadi Puteri Indonesia kala itu, di samping pengetahuanya yang masih harus diasah kembali.
"Mungkin karena tinggi badan ya mas saya 165, lha peserta lain ada yang 175 gitu tinggi-tinggi deh," katanya.
Firda Rachmi mengaku masih memendam hasrat suatu saat mengikuti ajang bergengsi, namun saat ini ia memilih lebih fokus untuk menjalani studi. (Surya/Erwin Wicaksono)