Bulan April hingga Mei 2009, kepolisian membatalkan semua tuntutan.
Tuntutan pada orang-orang yang sebelumnya disebutkan dalam surat Ja Yeon dibatalkan lantaran tak ada kejelasan.
Kasus tersebut diserahkan kepada jaksa penuntut umum
4. Kasus hukum antara manajer Yoo dan kepala agensi Kim dikuak kembali
Polisi Bundang secara tiba-tiba menguak kasus hukum antara manajer Yoo dan kepala agensi Kim pada November 2010.
Setelah mengundurkan diri dari posisinya di agensi ‘H’, Yoo berencana mendirikan agensi artisnya sendiri.
Yoo diduga kuat berencana menggunakan data klien perusahaan agensi ‘H’.
Saat peristiwa bunuh diri Ja Yeon terjadi, kepala agensi Kim melayangkan empat tuntutan hukum yang saat itu tertunda pada manajer Yoo.
Kim mengklaim bahwa interaksi Yoo dengan polisi dan media adalah caranya menghindari tuntutan hukum yang diajukan padanya.
Pada bulan yang sama, kepala agensi Kim Sung Hoon ditangkap di hotelnya di Tokyo atas pelanggaran batas visa.
(Arema FC Tunggu Milan Petrovic untuk Tentukan Sosok Pengganti Ricardo Felipe)
(Jadi Budak Seks hingga Depresi, Kasus Bunuh Diri Jang Ja Yeon Boys Over Flowers Dibuka Kembali)
5. Dibuka kembali
Kasus bunuh diri Ja Yeon kembali dibuka satu hari setelah acara 8 O’clock News SBS mengungkap konten utama surat 230 halaman yang dikirim Ja Yeon pada salah satu teman dekatnya beberapa hari sebelum dia bunuh diri pada 7 Maret 2011.
Dalam dokumen surat yang diberi judul Snow itu, Ja Yeon mengungkapnya dirinya dipaksa ‘menghibur’ 31 tamu sebanyak 100 kali.
Acara SBS tersebut mengungkapkan bahwa polisi mengetahui fakta tersebut tapi memilih untuk mengabaikannya.
Seorang netizen berhasil mengungkap beberapa nama dari 31 nama yang tertulis di surat Ja Yeon pada 9 Maret 2011.