Aksi KPK di Jatim

Wali Kota Blitar Samanhudi yang Suka Tebar Uang di Jalan Kini Diburu KPK

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para PNS di lingkungan Pemkot Blitar melakukan halal bi halal dengan Wali Kota Blitar, Samanhudi, Senin (3/7/2017). Pada hari pertama kerja ini pelayanan publik di lingkungan Pemkot Blitar belum aktif.

TRIBUNJATIM.COM -  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar sebagai tersangka terkait kasus suap proyek infrastruktur di daerah itu, Jumat (8/6/2018) dinihari.

Samanhudi Anwar dinyatakan KPK masih buron karena saat OTT (operasi tangkap tangan) berlangsung, dia meninggalkan rumah dinasnya.

KPK telah mengultimatum Samanhudi Anwar untuk menyerahkan diri, kalau tidak akan dikenai upaya paksa.

Samanhudi Anwar sebenarnya adalah sosok yang dicintai warga Blitar.

Baca: Hilang dari Layar Kaca, Siapa Sangka 3 Artis Cilik Era 90-an Ini Sukses Jadi Dokter, Tebak Siapa?

Ia dikenal merakyat dan punya hobi unik sebar duit di jalanan saat ada acara-acara yang melibatkan banyak massa.

Samanhudi lahir di Blitar pada 8 Oktober 1957.

Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar sedang menandatangani sebuah prasasti. ()

Dia tercatat menjabat wali kota di daerah itu selama dua periode, yakni dari 2010-2015 dan 2016-sekarang.

Sebelumnya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga pernah menjabat ketua DPRD Kota Blitar.

Periode pertamanya menjadi wali kota dimulai setelah dia memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Blitar 2010 lewat dukungan PDIP dan PKB.

Samanhudi yang ketika itu berpasangan dengan Purnawan Buchori berhasil mengalahkan empat pasangan kandidat lainnya, yaitu Anang Triono–Bambang Gunawan yang diusung Partai Golkar, Partai Kebangkitan Nasional Ulama, dan Partai Hanura; Heru Sunaryanta-Sholih Muadi yang diusung Partai Demokrat; Hendro Ermono-Azhar Anwar yang diusung PPP dan PKS, dan; Zaenudin-Masrukin dari jalur perseorangan (independen).

Selanjutnya, periode keduanya menjabat wali kota Blitar dimulai sejak 17 Februari 2016.

Sebagai petahana, Samanhudi dan pasangannya, Santoso, berhasil memenangkan Pilkada Kota Blitar 2015 dengan perolehan 67.934 suara.

Ketika itu, dia kembali maju di pilkada lewat dukungan mayoritas partai politik yaitu PDIP, Partai Nasdem, Partai Gerindra, PKS, Partai Golkar, Partai Hanura, PAN, dan Partai Demokrat.

Sementara, kandidat pesaingnya, Mochsin-Dwi Sumardianto—yang maju lewat jalur perseorangan—hanya meraup 5.683 suara dalam rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar.

Keluarga Samanhudi berasal dari Desa Alas Raje, Blega, Kabupaten Bangkalan Madura.

Halaman
1234

Berita Terkini