Sunarno mengatakan asal nama tepo merupakan bahasa Jawa yang berarti kerucut.
Kerucut itu merujuk pada bentuk lontong.
"Resepnya tahu tepo itu dari dulu sudah pakai telur. Kuahnya pedas dan manis," ujar Sunarno.
Lontong dan tahu yang digoreng dengan adonan telur dadar sebelum ditambah aneka sayur dan bumbu kuah cair tahu tepo.
Saat dicicipi, rasa pedas dan manis kuah terasa.
Dulu Finalis Ratu Kecantikan, 5 Wanita Ini Sekarang Malah Terjerumus Jadi Gembong Prostitusi
Rasa asam juga sedikit terasa dari kuah tahu tepo yang berasal dari cuka.
Sunarno mengatakan kuah cair tahu tepo dibuat dari bahan-bahan seperti bawang putih, gula merah, garam, lengkuas, daun salam, dan laos.
Semua bahan tersebut dididihkan dengan air dan lalu siap disajikan.
"Kalau kuah tahu tepo di Ngawi, kuahnya cair. Di Magetan ada tahu tepo tapi kuahnya kental," ujarnya.
Sensasi menyantap tahu tepo juga terasa lengkap dengan sajian tahu yang digoreng dengan adonan telur dadar.
Kerupuk juga bisa dipilih sebagai teman menyantap tahu tepo.
Tak Benar-benar Coret Nama Juwita dari Daftar Keluarga, Annisa Bahar: Itu Cuma Gertakan
Kuliner buruan wajib di Ngawi
Tahu tepo setidaknya sudah dikenal 27 tahun yang lalu.
Ibu Sunarno yang menjadi merek warung telah berjualan di sekitar Alun-Alun Kota Ngawi.
"Dulu jaman mbah diantar naik becak ke alun-alun. Makan tahu tepo biasanya malam hari. Jarang siang hari," ujarnya.