"Sudah mau makan dan minum, infus masih dipasang dokter, tapi masih belum bicara atau cerita," kata Tating, ibunda Nining.
Wanda (23), anak kandung Nining mengatakan ibunya ditemukan oleh keluarga pada Sabtu (30/6/2018) malam di Pantai Istiqomah Citepus.
Pencarian Nining di Pantai Istiqomah berawal dari mimpi yang dialami sang kakek atau ayah dari Nining.
Kakek Wanda bermimpi Nining meminta dijemput di Citepus, Palabuhanratu.
Kemudian, keluarga berangkat ke Palabuhanratu untuk menjemput.
Nining, kata Wanda, ditemukan sekitar pukul 24.00 WIB.
Saat itu, Wanda hanya menunggu di kendaraan, sementara sang bibi mencari di sekitar Pantai Citepus.
Setelah ditemukan, Nining dibawa ke rumahnya di Kadudampit dan tiba sekitar pukul 03.00 WIB.
Kemudian, Nining diperiksa di RSUD R Syamsudin untuk dicek kondisi kesehatannya.
Menurut Wanda, ibunya masih belum bisa diajak komunikasi.
Sampai saat ini, teka-teki Nining bertahan hidup masih belum terjawab.
Koordinator Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Pajri mengatakan pihaknya mendapat informasi kondisi korban saat ditemukan.
"Korban ditemukan oleh keluarga di Pantai Istiqomah berjarak 500 meter dari lokasi tenggelam sebelumnya," katanya.
Nining berbaring dengan tubuh menghadap ke darat.
Pakaian yang melekat di badannya masih sama dengan pakaian saat ia hilang tenggelam.
Pada Januari 2017, kata Okih, Nining dilaporkan tenggelam oleh saksi adik dan cucunya.
Saat itu Nining sedang mandi di pantai dan tiba-tiba ombak tinggi datang.
Kemudian, Nining terseret arus ke tengah.
Berdasarkan keterangan pada 8 Januari 2017, Nining terseret ombak di Pantai Palabuhanratu, ia sempat melambaikan tangan dan meminta tolong.
"Semalam dia pulang diantar Jejen, adik suami saya atau pamannya Nining yang sudah tiga hari berturut-turut memimpikan Nining minta dijemput di Palabuhanratu.
Dia ditemukan di pesisir pantai tempat dia dulu dikabarkan hilang," ujar Tating.
4. Penjelasan polisi
Polisi berencana menyelidiki terkait warga yang sempat hilang selama 17 bulan ditelan ombak, dan kembali ditemukan dalam keadaan utuh Sabtu kemarin.
Jajaran kepolisian meminta warga berpikir logis terkait kejadian tersebut.
"Informasi yang beredar dan keterangan dari keluarga korban memang dikabarkan hilang saat berwisata ke Palabuhanratu pada 8 Januari 2017 lalu, kalau kami melihat secara logis saja, tidak bilang korban tenggelam cukup hilang saja," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo, Senin (2/7/2018).
Pihaknya mendengarkan keterangan dari sejumlah saksi terkait kejadian tersebut.
Polisi juga meneliti pakaian Nining yang disebut-sebut sebagai pakaian yang sama saat Nining hilang 17 bulan lalu.
"Saat ini tugas kami adalah sisi kemanusiaan dulu, kemudian penyelidikan. Kebetulan kami tadi membawa dokter kesehatan dari polres untuk memeriksa ulang kondisinya, hasilnya tadi badannya panas. Mungkin akibat kurang istirahat atau apa," kata Susatyo.
Menurutnya penyelidikan akan dilakukan karena bagaimanapun ini sudah menyedot perhatian publik secara luas.
"Sudah tugas kami untuk mencari fakta atas peristiwa ini," katanya.
"Himbauan kepada masyarakat yang penting saat ini adalah jangan dulu terpengaruh dengan informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya."
Nining kembali dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan lanjutan, karena kondisi kesehatannya kembali drop.
Pihak kepolisian berharap Nining segera fit dan bisa menceritakan kejadian sebenarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang perempuan asal Sukabumi bernama Nining mendadak jadi perbincangan publik.
Bagaimana tidak, Nining yang sempat hilang 17 bulan lalu dan dinyatakan tewas itu justru masih hidup.
5. Pengakuan sang adik
Nining Sunarsih (53) pertama kali ditemukan oleh adiknya, Elah (37), saat pencarian bersama keluarga yang dilakukan Sabtu (30/6/2018) malam lalu di Pantai Citepus Istiqomah, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.
Elah mengatakan bahwa pencarian itu adalah untuk mengobati penasaran dari mimpi sang paman yang bertemu dengan Nining dan ingin dijemput.
Awalnya, anggota keluarga yang berjumlah belasan menyebar di pantai tempat Nining hilang dan Elah lah yang pertama menemukan dengan menyadari pakaian uang dipakai Nining.
Saat ditemukan, kata Elah, Nining dalam keadaan terbaring di tengah ombak tepi pantai dengan posisi membelakangi laut pantai selatan.
Posisi tubuhnya itu, menurut Elah, sama ketika hilang yakni juga membelakangi lautan namun dalam posisi berdiri.
"Saat ditemukan, posisinya tergeletak, miring membelakangi laut, kepala udah penuh pasir, basah kuyup. Kata tetangga saat sebelum kecelakaan (hilang), pas ada ombak dia juga membelakangi laut, pas ombak ke sana lagi, dia udah gak ada," ujar Elah kepada TribunnewsBogor.com, Senin (2/7/2018).
Elah menuturkan bahwa saat ditemukan pun, Nining masih dalam keadaan memakai pakaian yang sama saat hilang termasuk kerudung dan juga sandal yang dipakai.
Sempat dipanggil, kata Elah, namun Nining tidak merespon malah hanya melongo.
Selain itu, saat ditemukan, kata dia, warga seperti tak ada yang melihat atau menyadari meskipun saat itu pantai dalam keadaan ramai oleh pengunjung terlebih saat itu pantai tengah sininari bulan yang cukup terang.
Bahkan ketika Nining dipapah oleh Elah dan ibunya ke dalam mobil, wisatawan pun seperti tak ada yang melihat.
"Gak ada (yang lihat) padahal di situ banyak orang, ada yang bakar ikan, di situ banyak, tapi gak ada satu pun yang nanya, orang diem-diem, kayak gak ngelihat," katanya.
Kemudian, Nining pun dibawa pulang ke Kampung Cibunar, RT 05/02, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi menggunakan mobil angkot.
Selama perjalanan di dalam mobil pun sempat dicoba untuk dibangunkan namun tetap tidak merespon.
6. Penjelasan rumah sakit
Nining Sunarsih (53) diakui pihak keluarga ditemukan pada Sabtu (30/6/2018) dini hari lalu usai diklaim hilang selama 1,5 tahun lamanya.
Penemuan Nining bukan hal yang tidak disengaja, rupanya keluarga yang nyaris putus asa mencari keberadaan Nining itu diakui mendapat pesan lewat mimpi.
"(Saat ditemukan) Dia posisinya miring membelakangi laut. Pakaian utuh pas dulu dia tidak ada. Kerudungnya, pakaiannya masih utuh, sendalnya juga masih yang dulu dia pakai," kata Adik Nining, Elah (37), kepada TribunnewsBogor.com, Senin (2/7/2018).
Semua pakaian Nining kini disimpan di rumah keluarganya di Kampung Cibunar, RT 05/02, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Pakaiannya itu terdiri dari sebuah kerudung bermotif bunga kehijau-hijauan, celana coklat, baju bermotif batik coklat dan sepasang sandal Carvil wanita.
Dikabarkan dari pihak keluarga bahwa Nining hanyut terbawa ombak 1,5 tahun lalu, namun pihak RSUD Syamsudin Sukabumi tempatnya dirawat mengatakan bahwa Nining untuk sementara tak mempunyai luka tenggelam.
"(Hasil pemeriksaan) Tanda-tanda luka tenggelam, kita tidak temukan untuk hari ini, (ciaran di paru-paru) tidak ada, kita tidak temukan," ujar Kepala Tim Keluhan dan Penanganan Keluhan dan Informasi, RSUD Syamsudin Wahyu Handriana, Senin (2/7/2018).
"Untuk saat ini tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan, tapi nanti akan ada pemeriksaan lebih lanjut," tambah Wahyu.
Hingga kini, Nining pun masih terbaring lemas di RSUD Syamsudin dan belum bisa berkomunikasi dengan siapa pun meskipun dengan pihak keluarga yang menjaganya.
7. Keseharian Nining Sunarsih
Sebelum dikabarkan hilang terbawa ombak Pantai Palabuhan Ratu Sukabumi, Nining Sunarsih (53) dikenal aktif di Posyandu dan juga membantu masyarakat.
Sang adik, Elah (37), menceritakan bahwa Nining mempunyai dua putra, dan sejak lama sudah ditinggal wafat sang suami.
"Dulu mah dia sebelum hilang, celaka itu, dia sempat jadi guru Paud, terus jadi kader Posyandu, dia aktif, kalo ada yang melahirkan suka nolongin dibawa ke rumah sakit sama dia," ujar Elah kepada TribunnewsBogor.com (Grup Tribun Jabar), Senin (2/7/2018) malam.
Elah mengungkapkan bahwa bagian dari pekerjaan Nining juga mengurus tabungan warga dengan cara berkeliling rumah mencari warga yang hendak menabung.
Kemudian tabungan itu biasanya dibagikan ketika memasuki jelang hari raya dan juga menerima peminjaman uang dari tabungan tersebut.
"Dia kerjaan dulu tuh banyak orang yang nabung, cuman gak pada dateng ke rumah, dianya yang dateng ke rumah orang-orang itu, diambilnya gimana orangnya aja, misalnya kan lebaran dibagikan, kadang-kadang ada yang butuh, pinjem, tabungan warga," katanya.
Sebelum dikabarkan hilang terbawa arus pantai Palabuhan Ratu, Elah menjelaskan bahwa tabungan warga yang Nining pegang pun kebetulan sudah dibagikan semuanya.
"Dia suka ke kecamatan ke desa gitu. Misalnya ada orang sakit gak punyak uang, minta urusin, dia yang urusin. (Permasalahan) Enggak, gak ada masalah sih, gak punya masalah biasa-biasa saja," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Nining Sunarsih (53) ditemukan terkulai lemas oleh keluarganya di tepi pantai Citepus Istiqomah, Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi usai dikabarkan telah hilang 1,5 tahun yang lalu.
Pakaian yang dikenakan Nining pun diakui keluarga saat ditemukan masih menggunakan pakaian yang sama dengan ketika hilang pada 8 Januari 2017 lalu.
Kini Nining masih menjalani perawatan di RSUD Syamsudin (Bunut), Cikole, Kota Sukabumi karena tubuhnya melemah tak kunjung berbicara apa pun setelah ditemukan keluarga Sabtu (30/6/2018) malam lalu sekitar pukul 24.00 WIB.
Selain itu, kepolisian juga melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait apa yang terjadi pada Nining ini.
8. Alami gangguan jiwa
Tim Medis RSUD R Syamsudin sudah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Nining Sunarsih (52).
Seperti diketahui sebelumnya Nining yang dinyatakan hilang 1,5 tahun dan ditemukan di bibir pantai Palabuhanratu ini mendapat perawatan di dokter spesialis penyakit dalam, ia lalu menjalani pemeriksaan di dokter spesialis kejiwaan.
Hasil pemeriksaan tim medis, Nining positif mengalami depresi berat dengan ciri psikotik.
Dilansir dari TribunJabar, Dokter spesialis jiwa, Tommy Hermansyah mengatakan gejala tersebut terungkap ketika pertamakali ia melihat kondisi Nining.
"Kenapa saya diagnosa depresi berat, ada gejala ia sudah tidak bisa diajak bicara. Hanya berkedip, diam saja dan cenderung ketakutan, kadang keluar air mata seperti orang yang menangis," kata Tommy, di RSUD Syamsudin, Rabu (4/7/2018).
Ia mengatakan Nining sering bicara sendiri meskipun pelan.
"Ini sudah masuk kepada apa yang saya bilang tadi, depresi berat dengan ciri psikotis dan itu memang salah satu kategori gangguan kejiwaan," katanya.
Melihat fakta tersebut Nining dipindahkan ke ruangan perawatan pasien dengan gangguan jiwa, pihak medis masih melakukan proses observasi.
"Saat ini ibu Nining kami alihkan ke bagian jiwa," katanya.