Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pipin Tri Anjani
TRIBUNJATIM.COM - Sehari pasca aplikasinya diblokir, manajemen Tik Tok sambangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), di Medan Merdeka, Jakarta.
CEO Tik Tok, Kelly Zhang beserta timnya, terbang dari China ke Indonesia untuk membahas terkait pemblokiran Tik Tok pada Rabu (4/7/2018) sore.
Mereka adalah SVP Bytedance (perusahaan induk Tik Tok), Zhen Liu; SVP dan CEO Tik Tok, Kelly Zhang; Head of Legal Tik Tok, Yujie Chang; serta Head of Public Policy Tik Tok, Jia He.
Dalam pertemuan yang berlangsung sejak puluk 16.30 hingga 17.30 WIB, Kominfo memberikan syarat bagi Tik Tok untuk beroperasi di Indonesia.
Jika syarat itu dipenuhi, Kominfo sesumbar akan membuka blokir segera setelah pergantian hari ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika resmi memblokir layanan berbagi video Tik Tok di Indonesia pada Selasa (3/7/2018).
Irjen Aptika Kominfo, Semuel Pangerapan mengatakan, pemblokiran didasari hasil pemantau tim AIS Kominfo, pelaporan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), serta masyarakat luas.
“Pelanggaran konten yang ditemukan antara lain pornografi, asusila, pelecehan agama, dan lain-lain,” ujarnya.
Namun, pemblokiran Tik Tok di Indonesia hanya untuk sementara waktu.
Menurut Menkominfo, Rudiantara mengindikasikan pemblokiran ini bersifat sementara.
Ia sesumbar telah meminta Tik Tok untuk membersihkan kontennya.
“Setelah bersih dan ada jaminan untuk menjaga kebersihan kontennya, Tik Tok bisa kami buka lagi,” ujarnya pada KompasTekno via pesan singkat.
“Pendekatannya kami lakukan seperti kepada Bigo yang telah membersihkan dan menjaga kontennya. Ada puluhan staf Bigo yang kerjanya membersihkan konten untuk Indonesia. Maka Bigo kami buka lagi,” ujar Rudiantara.
Dikutip TribunJatim.com dari beberapa sumber artikel berikut beberapa hasil pertemuan Kominfo dengan manajemen Tik Tok.
Batasi Usia Pengguna
Manajemen Tik Tok mengambil tindakan dengan membatasi usia pengguna aplikasi ini.
Hal ini dilakukan untuk menanggapi syarat yang diajukan Kominfo agar Tik Tok dibuka kembali.
CEO Tik Tok, Kelly Zhang, mengusulkan batasan umur 16 tahun dan mematuihi peraturan tersebut.
"Kami akan comply dengan pemerintah. Kami akan meningkatkan batas umur menjadi 16 tahun," ujar Zhang seperti dilansir Tribunstyle.com dari Kompas.com, Kamis (5/7/2018).
Menkominfo, Rudiantara, mengatakan ada plus minus jika batasan usia itu diterapkan.
Jika Tik Tok dibatasi mulai usia 16 tahun maka usia dibawahnmya tak bisa berkreasi lagi.
"Tapi kalau dibuka aksesnya ke anak-anak yang lebih kecil juga bakal ada masalah yang muncul. Kami ingin hindari dampak negatifnya," imbuhnya.
Tik Tok mengklim telah membersihkan konten pornografi, pelecehan agama, dan lainnya seperti yang diminta Kominfo.
Tetapi Kominfo akan mengkroscek klaim itu jika benar maka Tik Tok akan dipulihkan kembali.
Bakal Rekrut 200 Karyawan di Indonesia
Kelly Zhang mengklaim pihaknya baru saja merekrut 20 pegawai baru pasca-pemblokiran ini.
Tugas mereka sebagai pengawal konten yang memastikan tak ada video-video negatif di Tik Tok Indonesia.
"Sampai akhir tahun ini, kami targetkan akan rekrut 200 orang sebagai moderator konten di Indonesia," kata Zhang, pasca-pertemuan dengan Kominfo, Selasa (4/7/2018), sekitar pukul 17.30 WIB dikutip dari Kompas.com
Rudiantara menganjurkan pula Tik Tok untuk membuka kantor perwakilan resmi.
Tujuannya agar mudah dihubungi ketika ada masalah terkait konten atau pengalaman penggunaan oleh masyarakat Indonesia.
"Kalau kemarin kan di-e-mail ga dibalas-balas. Kalau ada orangnya yang menetap di sini, kan lebih mudah komunikasinya," kata menteri yang kerap disapa Chief RA.
SVP Bytedance, Zhen Liu, menyanggupi syarat-syarat yang diberikan pemerintah.
Ia mengatakan Tik Tok akan terus berupaya menjadi platform yang inspiratif dan membawa dampak positif.
"Hari ini diskusi kami sangat positif dengan Kominfo. Kami mengindikasikan komitmen kami menjadi penyedia konten terbaik bagi masyarakat," kata dia.
"Ini hanya awal dari jalinan hubungan kami dengan para pemangku kebijakan. Kami akan terus menjalin hubungan dengan pemerintah dan para NGO," ia memungkasi.