TRIBUNJATIM.COM - Beberapa hari ini sebuah prestasi gemilang anak bangsa sedang jadi sorotan.
Lalu Muhammad Zohri, pemuda 18 tahun asal Lombok, NTB berhasil membuat haru seluruh rakyat Indonesia.
Di usianya yang masih belia, Zohri berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Di samping maraknya aktivitas sensasi yang kerap dimunculkan ke publik oleh para remaja Indonesia.
Zohri menjadi satu sorotan baru yang sedang hangat diperbincangkan.
Zohri berhasil menjadi juara dunia untuk kejuaraan lari 100 meter U20 di Finlandia, Rabu (11/7/2018) sore kemarin waktu Finlandia.
Dilansir dari situs resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF) pada Rabu (11/7/2018) mencatatkan, dalam 32 tahun sejarah kejuaraan tersebut, penampilan terbaik atlet Indonesia adalah finish posisi ke-8 pada 1986.
Dilansir dari Kompas.com, Zohri mengungguli dua sprinter asal Amerika Serikat, yaitu anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik
Atas keberhasilannya itu, Zohri pun lantas mengungkapkan rasa bangganya.
Sebab ia berhasil membuat sejarah pertama bagi bangsa Indonesia.
Serta dirinya menjadi kebanggaan bagi tanah air.
"Sangat bangga sekali terhadap apa yang saya dapatkan. Ini sangat luar biasa bagi saya," kata Zohri, menjawab pertanyaan jurnalis.
"Perasaan saya bangga sekali soalnya saya bisa buat sejarah di sini," ujarnya.
Namun siapa sangka, atlet kebanggaan tanah air ini nyatanya berasal dari keluarga sederhana.
Setelah pengumuman kemenangannya menggubrak Indonesia, Zohri disoroti soal kehidupannya.
Baca: 5 Fakta Tentang Lalu Muhammad Zohri, Atlet Sprinter Indonesia Pemecah Rekor Dunia, Ini Profilnya