TRIBUJATIM.COM, BANGKALAN - Bunga (14), warga Surabaya ketakutan ketika mengetahui di bawah bantal terdapat senjata tajam (sajam) jenis pisau. Lidahnya pun kalut.
Ia terdiam hingga kedua pelaku leluasa menyetubuhi siswa SMP itu.
Aksi pencabulan anak di bawah umur itu terjadi di waktu dan lokasi berbeda.
Kedua pelaku yakni Lukman Haris (23) dan Andrik (24).
Baca: Ketua APPI Jatim: Debt Collector Wajib Menunjukkan Sertifikasi Profesi Penagihan Pembiayaan
Mereka berasal dari Desa Pangolangan Kecamatan Burneh, Bangkalan.
"Mereka bergantian menyetubuhi korban di rumah masing-masing tersangka pada hari berbeda," ungkap Kasubbag Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin, Selasa (17/7/2018).
Tragedi pilu itu berawal ketika selepas sekolah, Bunga bersama temannya, Zalfa, berkunjung ke kolam Banyubiru di Kecamatan Burneh, Kamis (12/4/2018).
Bidarudin menjelaskan, di wisata pemandian itu korban bertemu dengan Aziz.
Baca: Penyuluhan Soal Narkoba Tiap 3 Bulan, Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah akan Rutin Digelar di SMP dan SMA
Mereka lantas melanjutkan berwisata ke Bukit Jaddih Kecamatan Socah.
"Di bukit itu, korban kabur dan bersembunyi karena ditawari minuman beralkohol oleh Aziz," jelasnya.
Di sini lah petaka mulai terjadi.
Dalam persembunyiannya, Bunga ditemukan tersangka Lukman Haris.
Baca: Cerita Denada Soal Putrinya Divonis Leukimia, Air Matanya Berlinang Saat Bahas Kondisi Sang Anak
Tersangka tiba-tiba muncul bak dewa penolong.
Ia menawari korban perlindungan namun ditolak korban.
Di tengah perasaan gundah, korban akhirnya bersedia dibonceng setelah tersangka berjanji akan mengantarnya pulang ke Surabaya.