Keluarga yang Terancam Lumpuh Pilih Damai Dengan Sekolah, Juga Cabut Tudingan ke Polwan

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hanum saat berada di dalam mobil ambulance Puskesmas Gondang menuju ke RSUD Prof Dr Soekandar.

Sugiono ketakutan terlihat gemetaran saat menceritakan pengalamannya itu kepada Gus M.Rofiq Afandi pengasuh Ponpes Al-Ghoits. Dia berungkali kali menyebut polisi perempuan itu memarahinya.

"Sampean kok enak-enakan disini pak gak lapor," begitu kata Sugiono menirukan polisi itu.

Sebelumnya, Polres Mojokerto turun tangan terkait kasus Mashanum Dwi Aprilia (16) siswi SMAN 1 Gondang sempat tidak bisa berjalan terancam lumpuh diduga diberi hukuman squat jump oleh anggota dan seniornya.

Pulang Kerja Malam Hari Naik Motor, Gadis di Jember ini Jadi Korban Begal Pelecehan Seksual

Hanum sapaan akrab wanita ini diberi hukuman squat jump lantaran terlambat datang saat pelatihan Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) di sekolahnya pada Jumat (13/7/2018) kemarin.

Akibatnya fatal, korban menderita nyeri di kedua kaki dan hingga tulang belakangnya hingga tidak bisa berjalan.

Saat itu, kondisi Hanum kedua kaki hingga tulang belakang kaku seperti mati rasa. Korban dibawa oleh pihak Pondok Pesantren Al-Ghoits ke pengobatan alternatif Sangkal Putung Umi-Abi di Pandanarum, Kecamatan Pacet, Mojokerto. (Surya/Mohammad Romadoni)

Lama Menjomblo, Remaja di Mojokerto Nekat Jadi Polisi Gadungan Untuk Dapatkan Pacar Cantik

Berita Terkini