Gempa Lombok

Cerita Menteri Yasonna Dicekam Gempa NTB di Lantai 12 Hotel: Semua Terpelanting, Tak Bisa Berdiri

Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkumham Yasonna Laoly beberapa saat setelah selamat dari gempa Lombok, Minggu (5/8/2018).

TRIBUNJATIM.COM, LOMBOK - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly tak bisa melupakan kepanikan seluruh peserta acara makan malam di Hotel Lombok Astoria di Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat gempa melanda NTB dan sekitarnya, Minggu (5/8/2018).

Saat itu, para peserta Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting On Counter Terrorisme (SRM ON CT) tengah dijamu makan malam oleh Pemerintah Provinsi NTB.

Di lantai 12 hotel itu sudah berkumpul delegasi Pemerintah Indonesia, Australia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Nana Mirdad Posting Video Sesaat setelah Gempa Lombok, Anak Menangis dan Barang Berjatuhan

Gempa Lombok - 1 Warga Bali Meninggal Dunia, Kerabat: Begitu Sampai Luar Kamar Ada Tembok Runtuh

Gempa Lombok - 82 Orang Meninggal Dunia, Korban Terbanyak Ada di Lombok Utara

Yasonna bercerita, saat itu, para delegasi tengah makan malam di lantai 12 hotel tersebut.

Tiba-tiba mereka merasakan goncangan kuat. Semua orang di ruangan tersebut langsung berlarian, tak terkecuali para menteri.

"Kami lagi dinner. Cukup besar rombongannya. Dan tiba-tiba goyangan besar sekali terjadi. Langsung berhamburan semua, turun terus melalui emergency exit," tutur Yasonna kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu malam

Beberapa masyarakat Lombok yang mengungsi ke area terbuka pasca gempa bumi (KOMPAS TV)

Guncangan yang kuat menyebabkan meja bergoyang hingga piring-piring di atasnya terpelanting ke sana ke mari.

"Menakutkan ya, goncangannya sangat keras. Semua terpelanting," ungkapnya.

Pecahan piring, lanjut dia, bahkan sampai melukai stafnya.

Selain itu, seorang delegasi juga pingsan sehingga harus digendong untuk diselamatkan. Yasonna, Wiranto dan para pejabat lainnya berupaya susah payah untuk beranjak menuju tangga darurat.

"Kami enggak bisa berdiri, harus pegangan meja. Saya langsung cari anggota-anggota saya," kata Yasonna.

"(Saat turun tangga darurat) dindingnya kami lihat retak-retak. Kami semua lari berhamburan," tambahnya.

Di bawah, mereka langsung dikumpulkan di bagian belakang hotel dan menunggu di ruangan terbuka.

Saat mereka menunggu arahan lebih lanjut, menurut Yasonna, ada sekitar dua kali gempa susulan pascagempa pertama. Mereka diminta untuk tetap tenang.

Sebelumnya diberitakan, gempa bermagnitudo 7 yang mengguncang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, membuat acara makan malam para menteri Indonesia dan Australia mendadak bubar.

Halaman
12

Berita Terkini