Tak sangka, Prabowo pun justru memberikan kode pada Luhut.
"Kalau kita mayor kan kita tau bagaimana cara berpikirnya mayor," tutur Luhut lagi seraya menirukan ucapan Prabowo.
• Ojek Online Profesi Paling Popoluer Tahun 2017, Dokter pun Ikut Jadi Driver untuk Kerja Sampingan
• Bantah Pindah Parpol, Petinggi Demokrat Sebut Pakde Karwo Tetap Komit Menangkan Pileg dan Pilpres
Adanya jawaban dari Prabowo tersebut membuat Luhut kembali teringat pada buah hatinya juga ada yang berpangkat mayor.
"Anak saya kan juga mayor, lagi sekolah di staf College Amerika. pas kirim foto ke ibunya, dia lagi mengunjungi pabrik pesawat terbang," paparnya.
"Saya kira-kira otak mayor gini gini lah. jadi plus minus lah," sambungnya.
Luhut menuturkan ada dua alasan mengapa seorang Prabowo tidak memilih AHY sebagai cawapres yang akan mendampinginya.
Alasan pertama, menurut Luhut jika memilih AYH maka akan berpengaruh pada faktor psikologisnya.
Faktor psikologis yang diungkapkan Luhut adalah Prabowo merasa tidak nyaman dengan AHY.
"Tidak mungkin Pak Prabowo mau wakilnya (AHY), secara psikologi buat dia juga tidak nyaman," bebernya.
• Mahfud MD Tersinggung Dengan Ucapannya Soal Bikin Baju, Begini Klarifikasi Ketua Umum PPP Rommy
• Tiap Bulan Rutin Setubuhi Pacarnya yang Siswi SMA di Villa, Irsa Ganti Rasakan Pengap Penjara
Alasan kedua, Luhut melihat hubungan Prabowo dan Sandiaga Uno itu baik.
Apalagi keduanya sama-sama tergabung dalam Partai Gerindra.
"Saya bilang presiden itu. Presiden bilang kok Pak Sandi? Saya kan udah pernah bilang sama bapak, Pak Prabowo tidak nyaman. Masa dia nyaman wakilnya mayor, dia kan letnan jenderal,"bebernya.
Luhut juga mengungkapkan bahwa Prabowo sama sekali tak terlalu mempedulikan elektabilitas AHY yang lebih tinggi dan logistik lebih kuat.
Pasalnya, menurut Luhut, kedua alasan tersebut membuat Prabowo semakin yakin dengan memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2019.
• BREAKING NEWS - Napi Teroris Umar Patek Dapat Remisi, Teman-temannya Ikut Senang
Saat Prabowo mendeklarasikan Sandiaga Uno menjadi cawapresnya, Luhut Pandjaitan pun mengaku tidak kaget.