Hari Kemerdekaan RI

Biar Syantik, Seribu Orang di Lamongan Berjoget Sambil Ngulek Rujak di Cobek

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berbagai ekspresi para peserta pesta rujak uleg seribu cobek di Desa Gedangan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Minggu (19/8/2018).

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Desa Gedangan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan Jawa Timur, merupakan salah satu sentra gerabah, selain Desa Gampang Sejati Laren.

Hari ini, Minggu (19/8/2018) warga Gedangan mengadakan pesta yang tak memanfaatkan hasil kerajinanannya, yakni cobek.

Pesta Rujak Uleg Seribu Cobek yang diselenggarakan dalam rangkaian memperingati Hair Kemerdekaan RI ke 73.

Pesta rujak ulek diselenggarakan di sepanjang jalan di depan gapura desa ini diikuti hampir seluruh kaum hawa Desa Gedangan.

Dari ibu-ibu muda hingga nenek-nenek terlibat dalam acara ini. Ada juga peserta yang mengulek rujak sambil menggendong anaknya yang masih balita.

Kemeriahan pesta ini benar-benar memicu gelak tawa para pengunjung di lokasi.

Tertawa seru selalu mewarnai prosesi pesta rujak uleg. Pasalnya para peserta harus mengikuti aturan yang ditentukan panitia.

Bahkan di setiap jeda musik dangdut yang diputar panitia, para peserta yang sedang menguleg rujak harus menghentikan aktifitasnya untuk berjoget.

Selama lagu dangdut Syantik yang dipopulerkan Siti Badriah masih mengalun, peserta harus tetap berjoget. Begitu musik berhenti, peserta memulai lagi menguleg rujakan. Begitu seterusnya berulang sampai pada jam pesta ditentukan.

"Hoe, rujakanku ini sudah selesai, masak tetap harus ikut joget," teriak seorang peserta.

Saat peserta ini mencoba berhenti berjoget, resikonya ia diteriaki peserta lainnya, agar melanjutkan berjoget.
Terpaksa peserta berbaju merah ini harus melanjutkan berjoget.

Para peserta mengaku sangat senang dengan diadakannya pesta rujak ulekg ini. Selain untuk memeriahkan hari Kemerdekaan RI, pesta rujak uleg ini sebagai salah satu promosi ke khalayak, kalai Gedangan masih menjadi sentra gerabah.

"Senang, warga sini sangat antusias untuk memeriahkan 17 agustus ini," ungkap Ibu Susilo Wati disela mengulek bahan rujaknya pada Tribunjatim.com, Minggu (19/8/2018).

Meski baru pertama kali diselenggarakan, namun ibu-ibu nampak begitu semangat. Sampai rela membawa peralatan dan bahan-bahan rujak dari rumahnya masing-masing.

Warga membawa cobek sindiri dari rumah, sama peralatan lainnya. "Bahan rujak juga bawa dari rumah," tutur Susilo Wati.

Ada juga warga yang melakukan persiapan selama satu bulan, untuk menyiapkan kostum yang dipakai dalam pesta rujak uleg ini.

Karena keseragaman kostum juga menjadi poin nilai tambah selain kekompakan mengulek dan cita rasa rujak.

"Sebulan lalu kita sudah persiapkan dengan berbagai angan-angan,"ungkap Siti Khotimah.

Aturan permainan berjoget disela-sela aktifitas menguleg diluar dugaan para peserta.

Sebelumnya tidak didengar akan ada cara lucu seperti itu. Para peserta dikagetkan aturan itu saat panitian menginformasikan sebelun dimulai pesta di lokasi.

Menjadi salah satu desa pengerajin gerabah terbesar di Lamongan, dan dengan pesta ini membuat mereka bangga. Salah satunya adalah melalui festival rujak uleg seribu cobek.

Hampir seluruh warga Desa Gedangan berprofesi sebagai pengerajin gerabah, terutama cobek. Hal inilah yang membuat pemerintah desa berupaya keras agar produk asli warganya bisa lebih dikenal luas.

"Event ini kami gelar sekaligus untuk mempromosikan cobek buatan warga Gedangan, supaya masyarakat tahu, warga desa ini adalah pengerajin gerabah," kata Ali Ghufron, Kepala Desa Gedangan.

Dari berbagai macam gerabah yang diproduksi, Ali Ghufron lebih memilih festival cobek, karena menurutnya cobek merupakan prosuk unggulan desanya.

Cobek ini adalah produk unggulan desa. Harapannya produk gerabah warga dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia.

Festival rujak uleg seribu cobek ini mendapat sambutan yang cukup antusias dari masyarakat. Hampir seluruh perempuan di desanya turut berpartisipasi.

"Alhamdulillah warga sangat antusias, semua berduyun-duyun untuk ikut acara ini. Pesertanya mencapai seribu orang," ujarnya.

Untuk menambah antusiasme masyarakat, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, M. Zamroni, pihaknya telah menyiapkan hadiah utama berupa sepeda gunung, dan sejumlah hadiah hiburan.

Ditambah lagi hadiah khusus persembahan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Desa Gedangan inipun mendapat apresiasi dari Zamroni, dengan menghadiri langsung festifal yang baru pertama kali diselenggarakan ini.

Pihaknya sudah mengajukan menyampaikan kepada Kemekumham, dan Desa Gedangan ini sudah memiliki hak paten selaku industri gerabah yang ada di Kabupaten Lamongan.

Dengan telah didapatkannya hak paten sebagai desa industri gerabah, Zamroni berharap Desa Gedangan bisa lebih mengombangkan potensi yang telah dimiliki. (Surya/Hanif Manshuri)

Berita Terkini