TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Meski akhir pekan lalu menjadi sasaran operasi tangkap tangan (OTT) Tim Saber Pungli Mabes Polri, pelayanan SIM di Satpas Polres Kediri jalan terus. Ratusan masyàrakat tampak antre menunggu giliran dipanggil, Senin (20/8/2018).
Namun ada pemandangan yang berubah jika dibandingkan pada hari biasanya. Karena di lokasi parkiran halaman dalam Mapolres Kediri tampak sepi.
Padahal biasanya banyak motor yang berderet parkir menunggu antrean pengurusan SIM. Biasanya di lokasi parkir ini tempat transaksi untuk mendapatkan SIM dengan cara mudah.
• Kapolres Lagi Dinas Luar ke Polda Jatim, Polres Kediri Beri Jawaban Ngambang Terkait OTT Pungli SIM
• Ungkap Pungli SIM, Pejabat Polres Kediri Termasuk Sang Kapolres Diperiksa Intensif Mabes Polri
Informasinya, untuk mendapatkan SIM C baru cukup membayar Rp 500.000 dan SIM A di kisaran Rp 600.000. Pemohon hanya mengikuti ujian formalitas saja karena ujian tes dan praktik dijamin lulus.
Sementara pelaksanaan ujian praktik juga terus berlangsung diawasi anggota kepolisian untuk masyarakat yang ingin mendapatkan SIM C atau SIM A. Untuk SIM C masyarakat praktik menggunakan sepeda motornya masing-masing.
Sedangkan pemohon SIM A disiapkan kendaraan roda empat APV warna putih untuk ujian praktik. Ujian praktek ini terlihat masih berlangsung seperti hari biasanya.
Sementara pelayanan masyarakat yang menunggu foto SIM tampak berderet antre di bangku yang telah disiapkan.
• Bayar ONH Plus Rp 190 Juta, Nenek Jimani asal Lamongan Hanya Wukuf di Rumahnya Sendiri
Seorang perwira yang mendampingi wartawan mengambil gambar di Satpas SIM Polres Kediri mengungkapkan, pelayanan masih tetap berlangsung serta tidak ada perubahan. "Sejak pagi pelayanan jalan terus seperti hari biasanya," jelasnya.
Dari kegiatan OTT Tim Saber Pungli Mabes Polri ada 5 orang calo yang diamankan masing-masing, Hr, Al, Bd, Dw dan Yd. Kelima orang ini yang biasanya selalu nongkrong di parkiran motor halaman belakang, kemarin sudah tidak terlihat lagi.
Sementara dari personel polisi yang diamankan petugas terdiri satu orang perwira berpangkat Iptu dan 12 bintara polki dan polwan. Karyawan sipil ada 3 orang, 3 pegawai harian lepas (PHL) dan satu petugas loket bank.
Petugas yang melakukan OTT juga mengamankan barang bukti uang tunai yang diduga hasil pungli sebesar Rp 71.177.000. Barang bukti ini diamankan dari salah satu calo berinisial Bd dan petugas berpangkat bintara.
• Blak-blakan Bicara Soal Pilpres, Inilah Pilihan Politik dan Calon yang Didukung La Nyalla Mattalitti
Petugas juga menyita uang tunai dari petugas loket bank sebesar Rp 18.450.000 serta 30 buah ponsel milik para pelaku.
Terkait dengan mata rantai pungli pengurusan SIM dilakukan oleh lima orang calo yang bertugas sebagai jalan bagi masyarakat yang ingin mencari SIM baru dengan cara mudah.
Setiap hari ke lima calo ini menyetorkan uang yang diperoleh kepada karyawan sipil yang bertugas di Satpas SIM.
Kemudian karyawan sipil ini melaporkan perolehan uang kepada Baur SIM. Selanjutnya setiap akhir pekan uang yang diperoleh dibagikan.