Pilpres 2019

5 Hal Tentang Ziarah Prabowo Subianto ke Makam Pendiri NU, PDIP Ajak Semua Pihak Tahu Batasan

Penulis: Alga
Editor: Ani Susanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

'Ziarah Prabowo ke Pendiri NU' pada tanggal 6-7 September 2018.

TRIBUNJATIM.COM - Prabowo Subianto akan safari "Ziarah Prabowo ke Pendiri NU" di Jawa Timur pada tanggal 6-7 September 2018.

Calon Presiden (Capres) tersebut akan berziarah ke makam-makam para pendiri Nahdlatul Ulama (NU).

Prabowo Subianto juga akan menyambangi para masyayikh yang ada di Jawa Timur.

Setelah safari ziarah, Prabowo dijadwalkan akan membuka posko pemenangannya di Gayungsari, Surabaya, Jumat (7/9/2018) pagi.

Berikut 5 hal terkait safari ziarah yang akan dilakukan Prabowo Subianto di Jawa Timur:

Pidato Jokowi Penutupan Asian Games 2018 dari Lombok Dikritik Fadli Zon: Nominasi Piala Oscar Nih!

1. Rute

Rute yang akan ditempuh rencananya adalah Tebu Ireng, Jombang; Tambakberas, Jombang; Bangkalan, Madura; dan Sukorejo, Situbondo.

Untuk rute ziarah makam sendiri, yakni ke makam Kh Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Tebu Ireng, Jombang.

Lalu ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah di Tambakberas, Jombang, menyeberang ke Bangkalan, Madura, di makam Syaikhona Kholil Bangkalan, lalu ke makam KHR Asad Syamsul Arifin di Situbondo.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim, Hendro Tri Subiantoro, Minggu (2/9/2018).

Makam Alm KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang berada di komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek Jombang, Jawa Timur. (TRIBUNJATIM.COM/SUNDAH BAGUS WICAKSONO)

Viral Aksi Ceplas-ceplos Bocah STM Kritik DPR Diganjar Uang dan Vespa, Fahri Hamzah Ngakak Disindir!

2. Bukan Demi Elektabilitas Saja

Hendro Tri Subiantoro lalu menjelaskan, ziarah Prabowo tersebut tidak harus dalam rangka untuk meningkatkan elektabilitasnya di Pilpres 2019.

"Tidak harus. Artinya Prabowo sadar betul sebagai anak bangsa, sebagai calon pemimpin bangsa, harus menghormati betul para pendiri-pendiri bangsa ini. Itu prinsip yang dipegang oleh Prabowo, baik mau jadi Capres atau tidak, Prabowo tetap menghormati," terangnya.

Selain itu, Hendro kembali menjelaskan, kedatangan Prabowo ke Jawa Timur bukan semata-mata demi Pilpres 2019, tapi karena niatan tulus.

Seorang Polisi Inggris Pasang CCTV di Rumah, Syok Ungkap Perilaku 2 Anaknya yang Terpapar Pornografi

"Niat itu memang niatan tulus menghormati NU. Kemarin sudah bertemu dengan PBNU dan juga bagian dari silaturahmi yang terus dibangun," kata Hendro.

"Pada prinsipnya, Prabowo ini menganggap NU sebagai pusaka. Satu pusaka penjaga NKRI adalah NU selain TNI."

Hendro menambahkan, Gerindra dan Prabowo juga sangat menghormati NU, maka dari itu ziarah ini adalah simbol penghormatan.

"Jadi dengan ziarah ke para pendiri NU, Prabowo ingin mendoakan arwah pendiri NU. Secara simbol kita menghormati betul kedudukan NU sebagai satu bagian tonggak sejarah di republik ini," imbuh Hendro.

Kasus Video Panas, Luna Maya dan Ariel NOAH Beri Tanggapan, hingga Keanehan yang Dirasa Hotman Paris

Meski begitu ia tak memungkiri, urusan simpati, tetap tergantung kembali kepada masyarakat.

Namun Gerindra optimistis, pasangan Prabowo-Sandi bisa mendapatkan simpati warga NU.

Hendro melihat, dalam politik, warga NU tidak bisa satu warna.

Bahkan partai yang bernapas NU, di antaranya hanya bisa meraih simpati 9 juta warga NU saja.

Dari Gembul Makan 5 Piring Nasi dan Dibully, Joanna Kini Jadi Ratu Kecantikan, Intip Transformasinya

"Karena itu, kita ingin mengembalikan Nahdlatul Ulama kepada khittah Nahdliyin tahun 1926, dalam arti berbasis sosial keagamaan," imbuhnya.

"Selain itu kita ingin tempatkan Nahdlatul Ulama di atas organisasi-organisasi politik. Beliau (pendiri NU) sebagai guru bangsa, sebagai ormas yang mengayomi seluruh bangsa, termasuk pada parpol. Karena itu kita menjunjung tinggi pendiri Nahdlatul Ulama," pungkasnya.

Bocah 2 Tahun Asal Sukabumi Bisa Merokok 40 Batang Sehari, Mengamuk Jika Kecanduannya Tak Dituruti

3. 'NU Bak Gadis Cantik'

Kepada TribunJatim.com, Hendro menjelaskan, dalam politik, Nahdlatul Ulama memang menjadi organisasi yang ideal.

Lantaran NU punya massa yang banyak.

"Kalau terkait dengan politik, Nahdlatul Ulama ini kan bak gadis cantik, karena umatnya kalau disensus itu di atas 90 juta orang," ungkap Hendro.

Sama-sama Baru Pulang Ibadah Haji, Intip Perubahan Penampilan Annisa Pohan dan Nia Ramadhani

4. Tanggapan PDIP

Terkait safari ziarah Prabowo di Jatim ini, PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Menurut Wakil Ketua PDIP Jatim, Bambang Juwono, Indonesia merupakan negara demokrasi dan semua orang berhak untuk mengunjungi siapapun.

"Sejauh cara yang dilakukan oleh siapapun di dalam kontestasi memilih pemimpin ini melalui koridor demokrasi dan aturan yang benar, no problem (tidak masalah)," kata Logos, sapaannya, Minggu (2/9/2018).

Ekonomi Malaysia di Ujung Tanduk, Kurs Ringgit Anjlok, Ekonomi Indonesia Malah Tumbuh Pesat

Menurut Logos, semua pihak tidak perlu melihat setiap langkah pihak lain dalam Pemilu ini.

Apalagi sampai menjelek-jelekkan.

"Yang penting sudah on the track, dan tidak ada aturan yang dilanggar, terus masyarakat menerima, itu tidak apa apa."

"Kita juga tidak perlu khawatir, setiap orang berhak melakukan komunikasi kepada siapapun," lanjutnya.

Hobi Main Sepak Takraw Sore-sore, Pria Asal Lumajang Ini Sumbang Medali Emas untuk Indonesia

Logos juga mengatakan, dalam peta politik, tidak ada yang dinamakan daerah atau basis lawan atau kawan.

"Kalau misalnya diklaim satu wilayah itu basis kita, apa benar itu basis kita, bisa juga orang mengklaim itu basisnya dia, kemudian kita tidak bisa masuk ke sana, kan tidak bisa begitu," ucap anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini.

Yang paling terpenting menurutnya, semua pihak harus tahu batasan-batasannya dan fair play.

"Kita ya juga tidak perlu menyekat-nyekat, misalnya Pak Prabowo tidak boleh ke wilayah PDIP, itu justru cara yang menentang demokrasi. Prinsipnya fair play," katanya.

51 Nama untuk Bayi Ini Dilarang Pemerintah Arab Saudi, 6 di Antaranya Justru Populer di Indonesia!

Logos pun mengajak agar masyarakat menggunakan prinsip politik yang diterapkan oleh Joko Widodo.

Yaitu Pemilu yang penuh kegembiraan.

Cair Pekan Depan, Tak Semua Atlet Peraih Medali Emas Dapat Bonus Rp1,5 Miliar, Begini Rinciannya

5. Kapan Giliran Jokowi-Ma'aruf Amin?

Safari ziarah Prabowo ini terbilang selangkah lebih cepat dibandingkan Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.

Jokowi dan KH Ma'ruf Amin memang belum melakukan hal serupa di Jatim ataupun daerah lain.

Rini S Bono, Ibunda Faldy Albar dan Bintang Sabun LUX, Kini Parasnya Tak Berubah Meski Sudah Nenek!

Karikatur Capres - Cawapres : Jokowi - Ma'ruf Amin & Prabowo - Sandiaga Uno (Grafis Tribun Jabar/Wahyudi Utomo)

Mengintip Sosok Habib Usman bin Yahya, Pria Disebut-sebut Suami Kartika Putri dan Sudah Kenal Lama

Menanggapi hal tersebut, menurut Logos, sowan kepada kiai tidak perlu tenggang waktu atau momen tertentu.

"Komunikasi itu kan, berjalan terus. Kalau ada forum ketemu, ya ketemu," Logos ini, Minggu (2/9/2018).

Sederhana dan Kental Adat Bali, Intip Potret Pernikahan Anggun, Segini Harga Gaun Putih yang Dipakai

Menurut Logos, PDIP Jatim sering bertemu dengan kiai di banyak forum, bukan hanya kunjungan jelang Pemilu.

"Membangun Indonesia ini kan dibutuhkan peran dari berbagai stakeholder, komunikasi tetap kita jalin terus dan setiap saat bertemu," ujar Logos yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut.

Namun, Logos mengatakan untuk Pilpres 2019 sendiri, PDIP pasti akan sowan ke kiai sepuh untuk meminta doa restu.

"Kalau struktur sudah ada, tim sudah terbentuk, kita akan lebih mengintenskan lah pertemuan tersebut," tutupnya.

(Sofyan Arif Candra Sakti dan Aqwamit Torik)

8 Fakta Ahmad Dhani Batal Hadiri Aksi #2019GantiPresiden di Surabaya, Saya Habisi Semua Kan Repot

Berita Terkini