TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejumlah nama lama kembali menjadi anggota DPRD Kota Malang. Mereka adalah Arif Darmawan (Demokrat), Fransiska Rahayu (Demokrat), Lookh Makfudz (PAN), Siti Aminah Rofi (PKB), Helmi Teguh Yuana (PKS) dan Siswo Waroso (PKB).
Keenam politikus itu mengikuti pelantikan PAW DPRD Kota Malang yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, di Gedung DPRD Kota Malang, Senin (10/9/2018).
Arif Darmawan adalah Ketua DPRD Kota Malang Periode 209-2014. Ketika ditemui seusai pelantikan, Arif mengatakan kembalinya dirinya ke gedung dewan merupakan bentuk tanggungjawab moral. Setelah 42 anggota DPRD Kota Malang diciduk KPK, citra DPRD menjadi buruk di tengah masyarakat.
“Yang jelas misi yang sekarang ini yang paling utama mengembalikan citra dewan dan politik. Ini juga bentuk tanggungjawab moral,” katanya.
• Usai dilantik, 40 Anggota DPRD Kota Malang yang Baru dinanti Tugas Berat
Sebelum dilantik, kader Demokrat menandatangani pakta integritas untuk menghindari perilaku tidak profesional para kader yang menjabat. Para kader Demokrat juga didorong untuk bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
“Yang jelas sebelum semuanua ini berjalan, kita menandatangani pakta integritas masalah korupsi. Kemudian yang kedua, kita akan menjalankan fungsi tugas pokok dewan. Kita sebagai perpanjangan partai akan memperketat control,” ungkapnya.
Ditangkapnya sejumlah dewan oleh KPK menjadi pelajaran tersendiri bagi Arif Darmawan. Ia tidak ingin peristiwa serupa terulang kembali di DPRD Kota Malang. Untuk itulah, pakta integritas ditandatangani.
Sementara itu, Rahayu mengungkapkan memiliki misi untuk mengutamakan kepenting rakyat setelah dilantik kembali menjadi anggota dewan. Rahayu sebelumnya menjadi anggota dewan periode 2009-2014. Ia duduk di Komisi D sebagai Ketua Komisi.
“Kepentingan masyarakat yang diutamakan,” ujarnya.
• Mengintip Rumah Sederhana Habib Usman Hingga Pernyataan Kartika Putri Tentang Poligami
Katanya momentum PAW merupakan momentum berrsih-bersih anggota dewan. Para anggota dewan harus bekerja keras melayani masyarakat Kota Malang. Di samping itu, Rahayu juga menekankan dirinya tidak mudah terpengaruh oleh upaya KKN.
“Momen PAW adalah momen bersih-bersih seluruh partai. Jangan korupsi. Kita tidak mau terjadi lagi,” tegasnya.
• 56 Siswi SMP di Dekat Dolly Sileti Tubuh, Wali Kota Risma Datang, Lokasi Sekolah Jadi Masalah
Di sisi lain, Rahayu menyoroti tentang air di Kota Malang. Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap keberadaan air di Kota Malang harus ditingkatkan. Menurutnya, 10 tahun ke depan konsumsi air di Kota Malang akan meningkat seiring bertambahnya penduduk di Kota Malang. Hal itu perlu mendapat perhatian serius dari Pemkot Malang.
“Saya akan menyoroti tentang sumber air 10 tahun ke depan. Pertumbuhan penduduk yang luar biasa. Kalau tiba-tiba air kurang bagaimana?” katanya. (Benni Indo)