Detik-detik Warga Tolong Wanita yang Lahirkan Bayi di Jalan Sememi Surabaya, Hanya Gunakan Serbet

Penulis: Januar AS
Editor: Ayu Mufihdah KS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang ibu sedang melahirkan di jalanan kampung di kawasan Sememi, Surabaya, Kamis (20/9/2018).

Marsi yang saat itu bersama enam bunda paud lainnya keluar dari Balai RW tempat mengajar anak-anak.

Ia melihat seorang perempuan berusia sekitar 24 tahun tergeletak lemas, merintih kesakitan berusaha melahirkan seorang diri.

"Saya taunya dia tergeletak. Ga tau dia (perempuan melahirkan) mau kemana atau dari mana saya ga tau," ucapnya.

Warga yang melihat sempat panik, namun Marsi berusaha menenangkan dirinya membantu kelahiran bayi.

Cerita Sintong Panjaitan Soal Seleksi Kopassus, Terharu Lihat Reaksi Pasukan TNI yang Tak Lulus

"Saya ga mikir apa-apa, orang-orang teriak saya fokus ke perempuan ini. Spontan, saya fokus harus bisa mengeluarkan bayi itu. Saya ga mikir dengan cara apa, saya hanya pegang perutnya soalnya kan ga banyak orang juga," kata Marsi.

Ia menuntun ibu bayi tersebut untuk mengejan, dikatakan Marsi, ibu bayi kurang kuat mengejan lantaran sempat kekurangan air.

"Sepertinya kurang minum gak kuat, saya teriak minta bantal, minta sarung, minta air juga. Saya sempat panik," imbuh Marsi.

Setelah berteriak meminta kain dan bantal, Marsi hanya mendapatkan lap kain sebagai alas bayi saat proses melahirkan.

"Saya hanya dikasih serbet, ga pakai alat apa-apa. Saya teriak minta sarung juga ga ada, ga pakai alat apa-apa sudah darurat juga," kata Marsi.

Marsi mengaku kejadian tersebut darurat, sementara dirinya dan beberapa bunda paud yang lain panik.

Marsi berusaha menolong proses kelahiran bayi dengan tangan kosongnya.

Meski mengaku tak memiliki pengalaman membantu proses kelahiran, aksi heroiknya berhasil menyelamatkan bayi laki-laki lahir di ruas jalan.

"Saya gak ada pikiran apa-apa. Alhamdulillah selamat. Bisa banti melahirkan itu spontan dan rasa kemanusiaan melihat kejadian darurat itu. Semua sudah gupuh (panik) dan beberapa bunda-bunda Paud juga takut gak tega katanya. Tapi kami spontan," kata Marsi.

Tak berani potong ari-ari

Seusai menolong proses kelahiran bayi laki-laki di ruas Jalan Sememi Jaya, Marsi terus menggendongnya hingga bidan datang.

Halaman
1234

Berita Terkini