Ada Atlet Tingkat Nasional Yang Diabaikan, Begini Penjelasan Ketua Pelti Tulungagung

Penulis: David Yohanes
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adji Faizul Nizam (12) menerima piagam dan medali usai memenangi nomor ganda FIKS Tenis Open di Bandung pada 2017 silam.

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Adji Faizul Nizam (12) seorang atlet tenis nasional asal Tulungagung merasa terpukul karena tidak masuk daftar penerima pengharaan saat Hari Olah Raga Nasional (Haornas).

Sementara atlet tenis lain dengan peringkat di bawah Adji justru masuk dalam daftar penerima pengharaan.

Ketua Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (Pelti) Cabang Tulungagung, Winarto saat dikonfirmasi mengaku terkejut.

Sebab menurutnya Adji berhak mendapatkan apresiasi.

Winarto mengaku tidak tahu soal data penerima penghargaan, karena data itu diberikan oleh sekretaris Pelti Tulungagung.

Adji, Atlet Tenis Tingkat Nasional Asal Tulungagung Patah Semangat Karena Sikap Pelti Setempat

“Saya tidak tahu itu, karena data yang memberikan Pak Windu (sekretaris Pelti Tulungagung). Coba hubungi Pak Windu,” ucap WinartoTribunjatim.com.

Sayangnya Windu tidak bisa dihubungi.

Pelatih Tenis di Pelti Tulungagung, Hari Prastijo mengungkapkan, Adji saat ini peringkat 4 nasional di kelompok usianya.

Dari kriteria penilaian seharusnya Adji berhak mendapatkan apresiasi.

Yoyok, panggilan akrabnya mengaku tidak pernah dilibatkan dalam urusan penghargaan.

“Seharusnya sebelum memberikan penghargaan tanya dulu saya sebagai pelatihnya. Saya yang paham anak-anak itu,” sesal Yoyok Tribunjatim.com.

Saat pengumpulan sertifikat sebagai dasar pengharagaan, Adji mengumpulkan 10 dari tingkat regional hingga nasional.

Sementara atlet lain tidak ada yang bisa menyamai jumlah itu.

Yoyok menyebut Adji dan atlet perempuan bernama Damara dikorbankan.

Eza Gionino Tetap Gelar Pesta Pernikahan Mewah Tanpa Restu Sang Ibu, Begini Tanggapan Ibunda

“Setiap tahun pasti ada yang kejadian seperti ini, dan korbannya adalah atlet. Setiap Haornas atau pengharaan di Dinas Pendidikan, saya tidak pernah diajak bicara,” tegas Yoyok.

Halaman
12

Berita Terkini