Coworking Space Kini Mulai Merambah Kota Madiun, Solusi Bagi Startup dan Pengusaha Baru

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Coworking space kini mulai merambah Kota Madiun.

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Ruang kerja bersama atau ngetren disebut coworking space banyak menjamur di hampir semua kota besar di seluruh dunia.

Ruang kerja bersama ini menjadi solusi permasalahan bagi pengusaha yang sedang merintis usaha atau startup.

Coworking space merupakan tempat usaha yang menghadirkan konsep berbeda. Tempat yang terintegrasi antara, coffe shop, tempat makan, dan virtual office dalam satu area

Tren co-working space, telah mengubah cara orang bekerja menjadi lebih fleksibel, dan memberikan peluang untuk membangun jaringan.

Lewat Jalur Ekspedisi, Ratusan Ribu Pil Ektasi Siap Diedarkan Tersangka ke Surabaya dan Sidoarjo

Tempat ini bisa menjadi tempat untuk berbisnis baru, hang out, sharing ide dan mengasah talenta.

Ide inilah yang ditangkap oleh pengusaha muda asal Kota Madiun, Andro Rohmana. Ia mengatakan, pengusaha baru atau perusahaan startup terkadang mempunyai kendala untuk memiliki kantor sebagai tempat memulai usaha.

Mahalnya harga properti maupun tanah di pusat kota menjadikan para starup ini berfikir berkali-kali, untuk membuat kantor.

Muncullah ide membuat tempat kerja bersama agar para perintis usaha ini dapat bekerja lebih nyaman dan tidak terbebani modal untuk membuat kantor.

Meskipun coworking space ini sudah menjamur sejak beberapa tahun lalu di sejumlah kota besar di Indonesia, ternyata di Kota Madiun, coworking bisa dikatakan sebagai bisnis baru. Ia mengaku optimis, terhadap pasar coworking space di Kota Madiun.

"Banyak pengusaha pemula atau startup yang menginginkan tempat usaha tanpa harus sewa ruko yang harganya hingga puluhan juta rupiah. Saya ingin menjawab keluhan itu dengan mendirikan coworking space ini," kata Andro di coworking space miliknya yang diberi nama Offis di Jl. Serayu Timur V, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Senin (24/9/2018).

Suporter Persija Haringga Sirla Meninggal, Begini Sosoknya di Mata Tetangga dan Pesan Orangtuanya

Dia mengatakan coworking space mendukung terbentuknya kolaborasi antara anak-anak muda, pengusaha, ataupun komunitas.

Di coworking space, para pengusaha baru itu dapat bertemu dengan pengusaha lain yang sedang mengembangkan usahanya, sehingga terjadi saling tukar informasi dan pengetahuan tentang bisnis.

Dia mengaku optimistis coworking space akan menjadi tempat baru yang bisa menjadi cikal bakal, lahirnya pengusaha-pengusaha baru.

"Tempat ini akan menciptakan ekosisten usaha yang baik. Dan akan menjadi tempat tumbuh kembang usaha di Madiun," jelas Andro kepada Tribunjatim.com.

Coworking space ini bisa disewa per jam, harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan, tergantung dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki pengusaha baru. Untuk tarif per jamnya, pengguna hanya dikenakan tarif Rp15.000.

"Untuk fasilitas yang didapatkan yaitu ada internet dengan kecepatan 100 mbps, kopi gratis, dan meja kursi yang nyaman dengan ruangan ber-AC," katanya kepada Tribunjatim.com.

Founder of KayuApi, Arya Gumilar, mengatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang melimpah. Keberadaan coworking space dapat menjadi tempat bagi usaha-usaha rintisan, untuk menghasilkan produk kreatif.

"Saat ini di Indonesia sedang mendukung untuk mengembangkan digital marketing. Setelah internet masuk memungkinkan anak-anak muda membuka usaha," kata Arya, usai memberikan materi tentang Digital Marketing di coworking space Offis.

Di kota-kota besar, kata Arya, sudah banyak pengusaha-pengusaha baru atau startup yang lahir dari coworking space.
Di tempat kerja bersama itu, mereka saling bertukar gagasan dan ide untuk mengembangkan usaha baru.

"Harapannya, di Madiun juga akan lahir starup baru melalui coworking space," katanya. (Tribunjatim.com/rbp)

Berita Terkini