TRIBUNJATIM.COM - F, Ibu LMB (9), murid Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang diculik gurunya, mengaku senang anaknya sudah kembali ceria.
Saat disambangi di rumahnya, kawasan Pakisaji, Kabupaten Malang, F memberikan pengakuannya.
F menuturkan, selama ini pelaku penculikan, Sobirin (41) yang juga guru korban, memang kenal dekat dengan LBM.
Kedekatan keduanya bermula sekitar dua tahun lalu, tepatnya saat korban duduk di bangku kelas dua.
• Kasus Murid Diculik Guru di Malang, Polisi Sebut Pelaku Diduga Punya Kelainan Seksual, Korban Trauma
Putra pertama F itu dikenal gemar bermain musik.
Keterampilan tersebut didapatkan LBM berkat belajar dan membentuk grup band yang digawangi oleh pelaku.
Sayangnya, ketrampilan tersebut membuat LBM menjadi jarang belajar dan lebih memilih bermain musik.
Akhirnya, pada malam tahun baru 2018 lalu, keluarga menegur bocah sembilan tahun itu, serta melarangnya bermain musik lagi.
Namun, kejadian memilukan menimpa putra F.
F mengaku sakit hati karena perilaku guru putranya, Sobirin, itu berpengaruh pada proses tumbuh kembang sang buah hati.
"Pas kembali ke rumah setelah diculik, anak saya sering mengigau. Dia sering bilang, 'aku anak ayah, anak ibu. Ibu di mana? Ayah di mana? Saya nggak lihat ibu'. Dia bilang gitu katanya nggak nyaman pas tidur sama gurunya," cerita F.
"Dari benak saya sendiri merasakan kejadian yang menimpa anak saya, masih terluka. Ibarat luka yang masih belum sembuh terobati. Tapi, syukurlah anak saya kembali ceria," sambungnya.
• 12 Kepala Daerah di Jatim Resmi Dilantik, Gubernur Soekarwo Koreksi Kinerja Tahun Lalu Per Daerah
F juga sangat bersyukur putranya dapat kembali ceria, bahkan sangat semangat untuk ke sekolah.
Ia menambahkan, anaknya tersebut tidak sabar untuk dapat kembali bersepeda dengan teman-temannya.
Bahkan putranya menuturkan ingin menjadi polisi karena sudah menjadi kuat sehabis mendaki lembah.