Cerita Tentang Deby Fatimah, Korban Gempa Palu yang Wafat di Hari Ulang Tahun dan Seusai Ambil Wudlu

Editor: Ani Susanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deby Fatimah Mondo, korban meninggal gempa di Palu

TRIBUNJATIM.COM - Deby Fatimah Mondo, menjadi seorang korban meninggal dalam gempa dan tsunami di Palu yang terjadi pada Jumat (28/9/2018).

Akan tetapi sebelum meninggal dunia, rupanya perempuan berusia 19 tahun ini mempunyai kisah yang mengharukan dan menginspirasi.

Bagaimana tidak? Deby, panggilan akrabnya ini meninggal dunia tepat di hari ulang tahunnya.

Tak hanya itu, perempuan yang merupakan lulusan SMKN 1 Palu ini juga meninggal dunia usai wudlu sesaat sebelum melaksanakan sholat Magrib.

Sering Alami Hal Ganjil, Ruben Onsu Ungkap yang Terjadi Pada Teman Indra Birowo Saat Masuk Rumahnya

Hal tersebut terlihat dari unggahan di laman Instagram Story Desy Mardianti Muchtar di @dsmuchtar, yang menyebutkan bahwa almarhumah Deby yang merupakan adik sepupunya.

Tak hanya itu, menurut Desy Mardianti yang TribunnewsBogor.com (grup TribunJatim.com) hubungi lewat pesan pribadi, almarhumah Deby ini merupakan anak ke-4 dari 6 bersaudara.

Desy Mardianti juga menuturkan saat itu Deby baru selesai berwudlu hendak melaksanakan sholat Magrib.

Kemudian, gempa mengguncang memporakporandakan bangunan pesantren tempat ia menuntut ilmu.

Kris Hatta Minta Maaf Dulu Saat Masih Bersama Belum Bisa Nyenengin, Begini Tanggapan Hilda Vitria

Deby diketahui sedang mengikuti program hafalan quran atau hafizah di sebuah pondok pesantren di Palu sejak beberapa bulan yang lalu.

Saat gempa terjadi, Deby sedang bersama 8 orang temannya yang juga ikut menjadi korban.

"Deby shalihah yang sedang menghafalkan Qur'an di pondok.

Ketika dihantam reruntuhan gempa, sedang berwudlu untuk sholat Magrib.

Terkubur reruntuhan gedung pondok bersama 8 orang temannya.

Hari ini mayatnya telah diangkat, jannah (surga) menantimu, shalihah.

Kamu cantik dengan cadarmu, sepupuku (emoji love).

Halaman
123

Berita Terkini