Dari tiga aktivitas tersebut, yang paling memungkinkan untuk terjadinya tsunami adalah aktivitas lempeng saling bertabrakan.
• Tidur di Tenda Pengungsian Korban Gempa dan Tsunami di Palu, Adelia Pasha: Baru Kali Ini Ngerasain
Kemungkinan adanya longsor di bawah laut ternyata juga menjadi perkiraan para ahli tsunami di Indonesia.
Beberapa ahli tsunami di Indonesia seperti ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan penjelasan perkiraan terjadinya tsunami di Palu.
Diperkirakan penyebabnya adalah longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter di bawah permukaan laut.
Sedimen-sedimen yang berasal dari sungai dan bermuara di Teluk palu masih belum terbentuk sempurna.
Pada akhirnya, ketika terjadi gempa longsor di dasar laut tersebut bisa menimbulkan tsunami dan gelombang air laut yang tinggi ke arah kota dan daratan Sulawesi Tengah.