TRIBUNJATIM.COM - Presiden Joko Widodo cucunya, Jan Ethes saat menghadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Benteng Vastenburg, Solo, yang digelar pada Sabtu (20/10/2018) malam.
Tampak, Jokowi mengenakan baju koko putih yang dibalut dengan jas berwarna abu-abu dan mengenakan sarung serta peci hitam.
Sementara Jan Ethes berpakaian baju koko putih panjang dan mengenakan peci berwarna putih.
Saat di atas panggung, Jan Ethes memakai jaket jeans berwarna biru dongker.
Selain Jan Ethes, presiden pun ditemani oleh istrinya, Iriana yang mengenakan gamis berwarna putih.
• Intip Potret Lucu Jan Ethes saat Hadiri Apel Akbar Santri Nusantara, Foto Menengadahkan Tangan Viral
Iriana terlihat di atas panggung membawa perlengkapan cucunya, seperti tas berwarna biru dan sebotol air minum.
Jokowi yang mengajak cucunya ini pun menyita perhatian netizen di lini masa media sosial.
Bahkan tak sedikit dari mereka yang merasa gemas dengan penampilan dan tingkah lucu Jan Ethes.
Apalagi Jokowi sempat membikin tweet tentang pengalamannya mengajak Jan Ethes di Apel Akbar Santri Nasional.
Ia mengunggah foto bersama Jan Ethes dan Iriana di akun Twitternya, Sabtu malam.
"Akhir pekan bersama ribuan santri yang bersilaturahmi di area Benteng Vastenburg Solo, tadi malam.
Jan Ethes tak mau ketinggalan.
Ia menikmati keteduhan berbaur di tengah para santri yang bersama-sama melantunkan salawat, juga mendengarkan alunan musik dan lagu religi," tulis Jokowi lewat @akun terverifikasi @jokowi.
• Ikut Jokowi Hadiri Apel Akbar Hari Santri Nasional, Tingkah Gemas Jan Ethes Curi Perhatian
Siapa sangka, cuitan Jokowi tersebut kemudian direspons oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Kaesang yang biasa menuliskan cuitan lucu di akun Twitter mengatakan dirinya kini semakin jarang diajak Jokowi.
• Biasa Joget Bareng Cewek-Cewek Lain, Begini Jadinya Saat Hotman Paris di Klub dengan Anak Sendiri
Tak lain menurutnya karena sang ayah lebih memilih mengajak Jan Ethes.
"Saya tidak pernah diajak lagi," tulis Kaesang lewat akun @kaesangp.
Unggahan Kaesang itu dalam hitungan jam langsung diretweet hingga ribuan kali.
Sejumlah pengguna Twitter pun memberikan balasan yang tak kalah menggelitik.
"Fix anak bungsu jokowi bukan kaesang pangarep, tapi jan ethes," tulis seorang pengguna Twitter.
"Bukannya anak pak Jokowi cuma 2 ya, mas Gibran dan Mbak Ayang," komentar kocak yang lainnya.
• Jan Ethes Dibandingkan dengan Foto Lawas Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming: Nggilani
"Pak jokowi tau mana yang patut diajak dan tidak :(," seloroh yang lain.
"MUNDUR MAS, KAMU KALAH IMUT," tulis netizen lainnya.
"Kaesang pantesnya hanya berjualan pisang saja. Jangan ganggu Jan Ethes," pesan pengguna Twitter di kolom komentar.
Di mana, dirinya mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.
Sejak saat itu Indonesia memperingati Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober.
Menurutnya, penetapan Hari Santri merupakan bentuk penghormatan, penghargaan, dan rasa terima kasih negara kepada para kiai, kepada para alim ulama, kepada para santri, dan kepada seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladan para kiai dan para alim ulama.
• Titi Kamal dan Christian Sugiono Ungkap Tips Berumah Tangga agar Tetap Harmonis
"Sejarah telah mencatat peran besar para ulama, para kiai, para santri dalam masa perjuangan kemerdekaan bangaa Indonesia, dalam menjaga NKRI, dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan selalu memandu ke jalan kebaikan, ke jalan kebenaran, ke jalan kemajuan," kata Jokowi dalam keterangan Biro Pers Kepresidenan.
Presiden menuturkan, menjadi santri adalah menjadi Islam yang cinta bangsa, menjadi pribadi muslim yang religius, dan santri yang berakhlakul karimah sekaligus nasionalis sebagaimana diteladankan oleh para kyai dan para ulama.
"Saya sangat paham pada sikap kebangsaan para kiai dan para santri saat dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit."
"Para kiai, para santri selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara sebagai yang pertama yang sesuai dengan tradisi kesantrian," ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi merasa bersyukur bangsa Indonesia dipandu oleh tradisi kesantrian yang kuat, tradisi penghormatan dan penghargaan yang tinggi kepada sesama manusia.
Selain itu juga menjunjung tinggi prinsip hablum minallah dan hablum minannas, yang memaknai cinta tanah air sebagai bagian dari iman.
• Anak Sule Pura-Pura Pingsan untuk Beri Kejutan Ibunya, Reaksi Lina Bikin Putri Delina Menangis
"Saya tahu santri tidak sulit mencintai agama sekaligus mencintai bangsa dan negara."
"Bahkan mencintai agama dan bangsa itu dilakukan secara bersama," lanjutnya.
Kepala Negara mengatakan bahwa segala ragam perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah anugerah yang diberikan Allah kepada yang harus terus disyukuri.
Perbedaan-perbedaan itu mengharuskan bangsa Indonesia untuk saling mengenal, saling menghargai, saling menghormati di antara kita, antarsuku, antaragama, antartradisi, antaradat, dan antarbahasa daerah yang berbeda-beda.
Dengan perbedaan tersebut, Jokowi mengingatkan jangan sampai ada saling ejek atau saling mencela di antara kita, karena aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan.
"Selalu saya sampaikan marilah kita jaga bersama-sama ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah agar persatuan, persaudaraan, dan kerukunan tetap ada di bumi NKRI," tutur Presiden.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Presiden Jokowi Lebih Senang Ajak Jan Ethes ke Berbagai Acara, Begini Curhat Kaesang Pangarep