Insiden ini terjadi setelah insiden Garuda Indonesia di Medan pada tahun 1997 yang menewaskan 234 penumpang.
Sebelum insiden ini sebelumnya Lion Air juga pernah mengalam kecelakaan tragis pada 30 November 2004 silam.
• Sosok Istri Bhavye Suneja, Pilot Lion Air JT 610, Rela Tinggalkan Karir Demi Ikut Suami di Indonesia
Kala itu sebuah pesawat buatan McDonnel Douglas MD-80 tergelincir saat membawa 156 penumpang, akibatnya 25 orang dilaporkan tewas dalam insiden ini.
Pada 28 Desember 2014 silam, kecelakaan serupa juga terjadi pada pesawat AirAsia yang jatuh di selat Karimata dalam penerbangan Surabaya-Singapura, menewaskan 162 penumpang.
Menurut Flightglobal, Lion Air sudah menempati 11 kecelakaan besar sejak 2002 dengan meninggalkan 5 pesawat dan 5 kecelakaan.
Laporan terbaru pada Juni 2018, menyebutkan Lion Air termasuk ke dalam tiga penerbangan Indonesia dengan tingkat keselamatan yang naik, menurut AirlineRatingscom.
Namun, rekor keselamatan Lion Air masih buruk ketika disoroti oleh media Inggris The Telegraph.
• Randi Bachtiar Terbang 10 Menit sebelum Lion Air JT 610 Lepas Landas, Tasya Kamila Mengaku Merinding
Selain catatan kecelakaan, maskapai penerbangan Lion Air juga banyak mencatatkan keterlambatan.
Pada 2012 maskapai penerbangan Lion Air juga sempat memecat dua pilotnya karena tertangkap menggunakan obat bius.
Di tengah catatan perbaikan keselamatan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, Uni Eropa mencabut larangan dan sejumlah penerbangan Indonesia pada Juni lalu.
• Media Asing Sebut Nama SBY di Kasus Pencucian Uang, Partai Demokrat Lapor ke Dewan Pers
The Guardian Menyoroti Keluarga Pilot yang Berasal dari India
The Guardian adalah portal surat kabar asal Inggris.
Pemberitaan yang dipilih olehnya adalah liputan yang mewawancarai Kapish Gandhi, sepupu dari Bhavye Suneja, pilot pesawat nahas tersebut.
Gandhi mengatakan, keluarganya hancur mendengar berita itu dan telah berkumpul bersama di Delhi.
"Kami melihatnya di televisi pagi ini dan tidak tahu apakah harus mempercayainya. Kami semua tidak bisa berkata-kata," kata Gandhi seperti diberitakan The Guardian.