Media Asing Sebut Nama SBY di Kasus Pencucian Uang, Partai Demokrat Lapor ke Dewan Pers
Media asing yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono terlibat kasus pencucian uang menjadi perhatian Partai Demokrat.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Media asing yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono sebagai pelaku pencucian uang menjadi perhatian Partai Demokrat.
Media asing yang dimaksud ialah AsiaSentinel.
Sempat menyebut SBY terlibat dalam kasus pencucian uang di Bank Century, kini AsiaSentinel sudah menghapus berita tersebut.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca IP Panjaitan memimpin rombongan partai melayangkan laporan resmi kepada Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
Beberapa loyalis Partai Demokrat juga turut hadir dalam rombongan, yakni Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari dan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean bersama enam orang lainnya.
(Perbaikan Jembatan Morowudi Molor, Pertigaan Jalan Boboh Gresik Macet Total)
(Merokok di Dalam Kamar, Kakek asal Tulungagung Ini Tewas Terbakar Hingga Menjadi Arang)
Hinca mengatakan tujuan pihaknya ke Dewan Pers untuk menjaga kebebasan pers di Indonesia sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Karena menurutnya salah satu hal yang menjadi masalah adalah media-media dalam negeri Indonesia turut menyebarkan berita tersebut.
“Kasus ini sudah lama ditutup secara hukum dan politik, tapi kemudian muncul kembali dengan mengutip media asing yang belum tentu kredibel, ini menjadi pembelajaran bagi media-media di Indonesia,” terang Hinca.
Hinca dan kawan-kawan diterima oleh anggota komisi pengaduan Dewan Pers yaitu Hendry Chairudin Bangun dan Ahmad Djauhar.
Dalam diskusi dengan Dewan Pers, Hinca memaparkan usaha Partai Demokrat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Kami sudah investigasi dan anehnya ketika kami telusuri mereka tidak cantumkan alamat, hanya ada email dan media sosial mereka, itu juga kami pertanyakan,” ungkapnya.
(Bahas Soal Pernikahan Putranya, Dewi Yull Ungkap Sosok yang Menjodohkan dan Absennya Sang Adik)
(Soal Pilpres, Mahfud MD Sebut Tak akan Golput hingga Bahas Dirinya yang Tak Dipilih Jadi Cawapres)
“Lalu kami jelaskan bahwa berita naik 11 September 2018 pukul 06.45, kami protes tapi kemudian hilang lalu naik lagi 15 September 2018 pukul 23.00 dengan judul yang seolah-olah mengolok bahwa beritanya yang tidak penting itu menjadi viral,” imbuhnya.
Hinca mengakui bahwa pemberitaan tersebut merugikan bagi Partai Demokrat.
“Di dunia politik ‘image’ sangat penting, bisa anjlok dalam hitungan detik dan ada pihak yang bisa mengambil keuntungan dalam hitungan detik juga, jadi hak kami untuk meluruskannya,” tegas Hinca.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demokrat Laporkan Asia Sentinel ke Dewan Pers,
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
(Suka Menolong Sejak Kecil, Rumah Excel Mahasiswa Unair yang Tewas saat Liburan Dibanjiri Temannya)
(Pendaftaran CPNS 2018 Segera Dibuka, Berikut Tutorial Upload Berkas Persyaratan di sscn.bkn.go.id)