Rumah Politik Jatim

Punya Elektabilitas Terbaik Dibandingkan Parpol Baru yang Lain, Perindo Jatim: Ini Justru Warning

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPW Partai Perindo Jatim, M Mirdasy mendaftarkan bacaleg partainya di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, Selasa (17/7/2018).

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, di Provinsi Jawa Timur, Partai Perindo memperoleh elektabilitas tertinggi jika dibandingkan dengan tiga partai politik (parpol) baru yang lain, yaitu Garuda, PSI, dan Berkarya.

Dari survei yang dirilis awal Bulan November 2018 ini, Partai Perindo memperoleh elektabilitas 1,7 persen, sementara PSI mendapatkan 0,3 persen, serta Berkarya dan Garuda 0,0 persen.

Melihat hasil tersebut, Ketua DPW Perindo Jatim, Muhammad Mirdasy menyambut baik, namun ia menegaskan bahwa hasil survei tersebut merupakan hasil sementara.

Hasil Survei LSI Denny JA, PKB Punya Elektabilitas Tertinggi di Jawa Timur

Hasil Survei Litbang Kompas, Hanya 5 Partai Lolos Parliamentary Threshold, 11 Parpol Terlempar

"Selain itu, margin error-nya masih cukup tinggi yaitu 4,1 persen. Tapi kita memang bersyukur jauh lebih baik dari yang lain," kata Mirdasy, Sabtu (3/11/2018).

Selain menjadi partai baru yang memperoleh elektabilitas tertinggi, Partai Perindo juga berhasil menyamai elektabilitas PPP dan bahkan mengalahkan partai lama seperti PAN, PKS, dan PBB.

Mirdasy melanjutkan, hasil tersebut belumlah cukup karena target dari Perindo Jatim adalah masuk lima besar.

Survei LSI Denny JA, PKB Geser PDIP sebagai Parpol dengan Elektabilitas Tertinggi di Jawa Timur

Sambil Bawa Papan Tulisan Tolak Kenaikan Cukai, Para Buruh Rokok Berdemo di Kantor Gubernur Jatim

Sedangkan dari survei tersebut, Perindo masih menempati posisi enam di bawah PKB, PDIP, Golkar, Gerindra, dan Demokrat

"Kita juga berharap suara kita bisa tembus di tidak hanya 4 persen (agar tembus parliamentary threshold) bahkan kemudian bisa 5 persen. Jadi hasil survei ini justru warning agar kita terus bekerja lebih keras dan optimal," pungkasnya.

Berita Terkini