TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sepuluh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung menjadi korban penyerangan massa.
Kejadian ini terjadi saat mereka saat ngopi di Warkop Brombong, Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Minggu (11/11/2018) sore.
Akibatnya. satu orang mengalami luka karena ditusuk pecahan kaca di punggung sebelah kiri.
Menurut penuturan pegawai Warkop Brombong, Ricky (20), ketika itu sepuluh mahasiswa itu memilih membawa minumannya ke Pos Kamling yang ada di depan warkop.
"Pos kamling itu kan biasa dipakai ngopi, terutama kalau pengunjung warung sedang penuh," tutur Ricky, Senin (12/11/2018).
• Jaga Peluang Lolos ke Semifinal, Pelatih Madura FC Minta Timnya Konsentrasi Penuh Jamu PSS Sleman
Saat tengah bercengkerama di Pos Kamling itu, muncul rombongan, jumlahnya lebih dari 100 orang.
Mereka naik motor dan baru saja menyaksikan pertunjukan dangdut Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu.
Tiba-tiba massa menyerang sepuluh mahasiswa yang ada di Pos Kamling itu.
Awalnya dengan lemparan batu, kemudian menyerang jarak dekat.
"Salah satunya membawa pecahan kaca, kemudian ditusukkan," tambah Ricky.
• Banyak Pelaku Usaha Hiburan Tunggak Biaya Pajak, Pemkot Batu Segera Bantuk Tim Penertiban Pajak
Belakangan diketahui, mahasiswa yang kena tusukan pecahan kaca adalah Sania Fikhi Tatoriq (19), asal Desa Suwaluh, Kecamatan Pakel.
Diduga penyerangan ini didasari sentimen antar kelompok.
Sebab para penyerang mengenakan atribut nama kelompok tertentu.
Sedangkan salah satu korban yang diserang mengenakan atribut kaus salah satu perguruan silat.
Kedua kelompok ini dikenal sering bermusuhan dan terlibat gesekan fisik.