TRIBUNJATIM.COM - Banyaknya peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang tidak lolos tahap pertama ditanggapi serius oleh Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), Syafruddin.
Menurut Syafruddin, meski banyak peserta tes CPNS tidak lolos dalam tahap seleksi kompetensi dasar (SKD), dirinya memastikan, bahwa tidak akan ada ujian ulang bagi peserta CPNS 2018.
Dilansir dari kompas.com, Rabu (14/11/2018) Syafruddin menjelaskan, bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan lantaran kendala anggaran.
"Diulang enggak ada uangnya, (tidak ada) anggarannya," tegasnya.
• Sebanyak 96,79 Persen Peserta Tes SKD CPNS di Pemkab Lamongan Gagal dan Tidak Lulus
Selain memaparkan mengenai tidak adanya anggaran untuk menggelar ujian ulang, Syafruddin juga menjelaskan saat ini pihaknya sedang mencari solusi terbaik.
Menurut penjelasannya saat ini panitia seleksi nasional (Panselnas) tengah merundingkan jalan keluarnya.
Nantinya hasil rekomendasi dari Panselnas tersebut akan dijadikan peraturan menteri.
"Hasil dari panselnas nanti akan dijadikan permen. Tapi bukan kita yang menggodok," tambahnya.
Sementara itu Panselnas hingga kini masih melakukan rapat untuk mengatasi banyaknya peserta CPNS yang gagal di tahap SKD.
• Target Meleset, Peserta Tes CPNS di Kabupaten Malang yang Tak Lulus Tembus 94,2 Persen
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menjelaskan setidaknya ada 4 pilihan keputusan dari Panselnas yang kini tengah dimatangkan.
Keempat pilihan tersebut masih terus di kaji hingga saat ini.
Keempat opsi tersebut diantaranya pertimbangan penurunan passing grade, penurunan 10 point, penilaian dari tes Intelegensi Umum (TIU) yang tinggi hingga pertimbangan afirmasi.
"Opsinya banyak, ada yang minta penurunan 10 point, penurunan passing grade, seberapa turunnya juga masih jadi opsi, gimana nilai TIU yang (tinggi) nah itu juga jadi opsi, gimana dengan afirmasi itu juga jadi opsi, itu semua masih opsi," ucap Mohammad Ridwan dilansir dari Wartakota.
• Timses Capres Lebih Mudah Terpancing Politik Sindiran, Pengamat: Miskin Adu Program dan Gagasan
Selain itu dirinya juga mengatakan adanya kemungkinan untuk mengalihkan kursi yang masih kosong ke CPNS selanjutnya.
"Ada yang bilang jangan diubah biarin aja, ada juga opsi itu. Tapi ada juga yang bilang kalau gitu efisiensi efektivitas kita kecil dong. Ini kan ratusan milliar dananya, hanya menghasilkan 84 ribuan padahal butuhnya 238.015, bagaimana kalau dilimpahkan untuk awal tahun, iya itu juga jadi opsi," tambahnya.