Para pembalap dan pecinta Slalom Jawa Timur pun tumplek blek di area sirkuit balapan.
“ Kegiatan ini kalau bisa digelar tiap tahun, sehingga piala bupati Sumenep terus berlanjut pada tahun berikutnya,” ujar drg Putu Indra pembalab Jatim yang berhasil merebut juara 1 kelas B Kejurda Slalom Sumenep 2018.
Bahkan pembalap yang juga berprofesi sebagai dokter gigi itu pun berharap pada tahun depan tidak saja menggelar Kejurda Slalom, bahkan jika bisa ditingkatkan ke Kejurnas Slalom.
Menurut Putu, ternyata penikmat balapan mobil di Sumenep sungguh luar biasa.
“ Hal ini terbukti, dari pagi, siang hingga malam hari, penonton memenuhi hampir seluruh jalur balapan dan tidak beranjak hingga usai. Ini luar biasa,” tambah Putu.
Usai Kejurda Slalom, sehari memudian digelar Festival Kota Pusaka Sumenep.
Para pimpian 57 Kota Pusaka Se Indonesia dan para pemerhati kota pusaka di Jawa Timur dan Indonesia.
(Sambut Hari Kesehatan Nasional, Lembaga Kesehatan NU Gelar Acara di Alun-alun Jombang)
“ Kegiatan ini masih juga dalam rangkaian kegiatan Sumenep Spektakuler yang setiap tahun digelar dinas PRKP-CK Sumenep,” kata Kepala Dinas PRKP-CK Sumenep, Bambang Iriyanto,
Lebih jelas, Kepala Dinas PRKP dan CK, Sumenep, Bambang Irianto, mengatakan, khusus untuk event Jazz sebetulnya sudah merupakan agenda tahunan lembaganya, berkaitan dengan program Visit Sumenep tahun 2018.
Tahun 2017 lalu, pihaknya menggelar Festival Jazz dengan menghadirkan Citra Scholastika dan artis gaek Mus Mujiono.
Namun pada kali ini dikemas dalam Jazz Sensation.
“ Ini sudah menjadi agenda tahunan kita, bahwa jazz harus dan wajib ada tiap dengan bentuk dan kemasan beda,” kata Bambang,
Termasuk Kerjurda Slalom juga merupakan kegiatan tahunan Dinas PRKP - CK.
Kalau tahun lalu berupa eksebisi dengan hanya menampilkan dua mobil slalom, tapi untuk tahun ini slalom digelar dalam bentuk even Kejurda.
Sedangkan Festival Kota Pusaka ini baru tahun ini digelar, walaupun perencanaannya sudah sejak ditetapkannya Kabupaten Sumenep sebagai kota pusaka sejak tahun 2012 lalu.