TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, memberikan penjelasan terkait keputusannya menjadi pengacara Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Menurut Yusril, langkah yang ia ambil sebagai ikhtiar "penyelematan" partai.
"Menghadapi Pemilu 2019, kita perlu cara yang tidak konvensional," kata Yusril ketika memberikan sambutan pada acara 'Konsolidasi Partai dan Pemantapan Caleg Se-Jatim' di Surabaya, Sabtu (24/11/2018).
Dijelaskan oleh Yusril, pihaknya menargetkan partainya dapat lolos parliamentary thresold atau minimal berada di atas empat persen kursi DPR RI.
"Sebagai partai yang belum lolos parlemen dan harus menghadapi partai besar dan partai baru, PBB perlu cara yang tidak konvensional di Pemilu 2019," tegas Yusril.
• 5 Fakta Menarik Seputar Hari Guru, Soal Sejarah hingga Peringatan di Berbagai Negara!
Partai yang lahir pada 17 Juli 1998 tersebut telah melalui empat kali Pemilu dan hanya sekali berhasil lolos ke parlemen.
Yakni, pada Pemilu 1999 dan 2004 saja.
Sisanya, di Pemilu 2009 dan 2014, PBB gagal memenuhi ambang batas parlemen.
Menurut Yusril, kegagalan PBB di dua pemilu terakhir tersebut karena PBB kurang bersikap realitis.
"Kita terlalu idealis. Cara-cara lama yang kita pakai ternyata tak membuat kita lolos parlemen," kata Yusril.
Oleh karenanya, keputusannya untuk menjadi pengacara Jokowi dan KH Ma'ruf Amin ditengarai juga tak lepas dari alasan visi penyelematan partai.
Hal tersebut merupakan sebuah langkah besar, mengingat pada Pemilu 2014 silam, PBB merupakan partai pendukung Prabowo Subianto yang saat itu berdampingan dengan Hatta Rajasa.
"Kita sudah bolak-balik ikut Pemilu, namun selalu gagal. Kalau kita gagal terus, lantas apa tujuan berpartai kita ini? Oleh karena itu, kita perlu siasat dan strategi berbeda untuk membesarkan partai," tandasnya.
• Prabowo Sebut PBB Kepanjangan dari Partai Buatan Bowo, Yusril Ajak Sumpah Pocong
Meskipun demikian, langkahnya menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf Amin tak lantas PBB harus ikut mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 tersebut.
Menurutnya, hingga kini, partainya belum memutuskan arah dukungan.