Unit Reaksi Cepat Temukan Sampah Banyak Menumpuk di Gorong-gorong, Banjir Ancam Terjang Kota Malang

Penulis: Benni Indo
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Unit Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Malang menemukan banyak sampah yang tersangkut di gorong-gorong dan got saat melakukan normalisasi, Kamis (29/11/2018), di kawasan Jalan Raya Langsep.

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Musim telah tiba dan ancaman banjir langsung membayangi sejumlah titik lokasi di Kota Malang. 

Ini setelah Unit Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Malang menemukan banyak sampah yang tersangkut di gorong-gorong dan got setiap kali melakukan normalisasi. Seperti terlihat pada giat Kamis (29/11/2018) pagi di kawasan Jalan Raya Langsep.

Petugas mengangkut tumpukan sampah yang mengganggu arus air pada saluran drainase. Sampah itulah yang selama ini menjadi biang kerok timbulnya banjir. Pasalnya, air tidak bisa mengalit dengan sempurna karena tersumbat.

“Kondisi seperti Itu hampir tiap hari dilakukan teman-teman tim dan selalu saja menemukan buah perilaku tidak bertanggung jawab warga yang seenaknya membuang sampah ke saluran saluran air. Tentu wajar apabila muncul emosi geram melihat kondisi itu, " ujar Kepala DPUPR Kota Malang Hadi Santoso, Kamis (29/11/2018).

Diperiksa KPK Terkait Kasus yang Seret Bupati Rendra Kresna, Bendahara Bina Marga Sampai Salah Jalan

Menurut Soni, sapaan akrab Hadi Santoso, masyarakat harus memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Ia juga ingin agar masyarakat bisa membantu petugas dalam upaya menangani banjir.

“Aktifitas itu yang jarang diketahui oleh masyarakat. Mereka yang berjibaku, tak hirau resistensi akan keselamatan, yang ada tekad dan komitmen mewujudkan lingkungan kota yang baik,” terangnya.

Kata Soni, di musim penghujan seperti ini, petugas Unit Reaksi Cepat makin gencar melakukan operasi normalisasi. Itu merupakan wujud konkrit dari sekian banyak langkah-langkah penanganan banjir.

16 Nama Tokoh Layak Maju Pilkada Surabaya 2020, Berikut Kapasitas dan Peta Politik Lengkap Versi SSC

Sementara dari progres data pemetaan ada 26 lokasi titik genangan di kota Malang, dan dalam proses penanganan, meliputi :

1. Jl. Pulosari

2. Jl. Rajekwesi

3. Jl. Galunggung

4. Jl. Jombang

5. Jl. Jupri

6. Jl. Bandulan

7. Jl. Simpang Sulfat

8. Jl. Bukit Barisan

9. Jl. Borobudur

10. Jl. Pisang Kipas

11. Jl. Sukarno Hatta

12. Jl. MT Haryono

13. Jl. Simpang Bogor

14. Jl. S. Parman (Carefour)

15. Jl. A. Yani (sekitaran fly-over)

16. Jl. Cengkeh

17. Jl. Bendungan Siguragura ( dpn Kel. Sumbersari)

18. Jl. Simpang LA Sucipto

19. Jl. Kalpataru

20. Jl. Vinolia

21. Jl. Bendungan Wonogiri

22. Sekitaran Jl. Raya Candi

23. Jl. Raden Intan (depan Araya)

24. Jl. S. Supriyadi

25. Jl. Coklat

26. Jl. Simpang Gajayana

Ngaku Intel & Janji Nikahi Gadis, Polisi Gadungan Ini Tipu Guru di Madiun Hingga Ratusan Juta Rupiah

Ketua DPRD Kota Malang Bambang Heri Susanto mengatakan telah menjalin komunikasi dengan para camat di Kota Malang. Melalui komunikasi antar camat itu, ia meminta agar para camat bisa memantau kelurahan yang memiliki titik rawan banjir.

Data itu nantinya akan ditinjau. Jika kemudian perlu antisipasi banjir, maka akan segera ditangani.

“Kalau perlu ke DPUPR, ya didatangkan. Jelang pelantikan saya sudah menjalin komunikasi,” katanya, Kamis (29/11/2018).

Bambang juga menaruh prihatin kepada masyarakat yang masih saja membuang sampah sembarangan. Hal itu menurutnya merupakan yang tidak baik.

Ia sendiri menceritakan kondisi di lingkungan rumahnya yang tidak banjir. Katanya, kesadaran masyarakat akan lingkungan di sekitar rumahnya cukup tinggi.

Di lingkungan rumahnya, masyarakat membaut resapan sehingga air hujan yang jatuh bisa meresap sebelum akhirnya mengalir ke sungai.

“Saya sudah antisipasi dini. Kami buat resapan, kita gali tanah tembus ke bawah. Atasnya di kasih koral, jadi tidak langsung mengalir ke sungai. Jadi ada resapan ke situ,” terangnya.

Menurutnya, penanganan banjir di kelurahan yang ada di Kota Malang sebetulnya tidak teramat sulit. Justru yang seulit adalah kawasan di dekat jalan besar.

Bambang pun mengajak agar masyarakat bisa kerja bakti bersama untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Lingkungan yang bersih bisa menghindarkan bencana banjir di Kota Malang. (Benni Indo)

Berita Terkini