TRIBUNJATIM.COM - Kompetisi Liga 1 akan berakhir dalam 1 pekan laga lagi, Edy Rahmayadi turut angkat bicara.
Edy Rahmayadi, sang Ketua PSSI sekaligus dewan pembina PSMS Medan berkomentar dengan kondisi PSMS Medan saat ini.
Edy Rahmayadi mengaku prihatin pada kondisi klub binaannya, PSMS Medan yang terancam turun ke kasta dua Liga Indonesia, alias degradasi.
Meski Liga 1 terbilang punya sisa satu pekan lagi, PSMS Medan tercatat punya jatah dua laga yang belum dilakoni.
(Denny JA Sebut Alumni 212 Jauhkan Prabowo dari NU-Muhammadiyah, BPP Jatim: Justru Semakin Dekat)
Karenanya, Edy berharap supaya dua laga sisa ini dilakoni PSMS Medan dengan kemenangan, agar bisa lolos dari jurang degradasi.
Edy juga berharap para suporter yang selalu hadir memberikan dukungan tidak melakukan kegiatan yang merugikan PSMS, apalagi malah mencemooh.
"PSMS kita berharap tidak terdegradasi makanya doain," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Tribun Medan.
"Bukan datang ke Stadion Teladan malah mencemooh, bukan menjatuhkan moril mereka, tapi didukung dan didoain," tuturnya.
Dalam dua laga sisa, tim berjulukan Ayam Kinantan akan menghadapi PS Tira pada Rabu (5/12/2018) kemudian dijamu PSM Makassar pada Minggu (9/12/2018).
(Seusai Operasi, Jorge Lorenzo Diharap Dapat Tampil 100 Persen Bersama Honda)
(Surat Bupati Blitar yang Tunjuk Dua PLT Kepala Dinas PUPR jadi Polemik, Dewan Mengaku Tak Tahu)
Sekadar informasi, laga melawan PS Tira merupakan pertandingan tunda yang seharusnya digelar pada pekan ke-25 lalu.
Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, dan menjadi partai krusial bagi kedua tim yang sama-sama berusaha untuk tidak terdegradasi.
PSMS sendiri untuk sementara berada di urutan ke-17 klasemen Liga 1 2018 dengan perolehan 37 poin.
Sedangkan PS Tira menjadi juru kunci klasemen dengan perolehan 36 poin.
Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di BolaSport.com dengan judul Edy Rahmayadi Ingin PSMS Medan Tak Degradasi dan Minta Para Suporter Tak Mencemooh
(Aa Gym Minta Ahok Diundang di Aksi Reuni 212 Tahun Depan, Ini Alasannya, Sebut Soal Pilpres 2019)