Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Denny JA Sebut Alumni 212 Jauhkan Prabowo dari NU-Muhammadiyah, BPP Jatim: Justru Semakin Dekat

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sempat menilai kedekatan Prabowo dengan Presidium Alumni 212 akan menjauhkannya dari NU dan Muhammadiyah

KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA
Prabowo Subianto saat meninggalkan acara reuni akbar 212 di kawasan Monumen Nasional, Minggu (2/12/2018). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Denny JA, pimpinan lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sempat menilai bahwa, kedekatan Prabowo Subianto dengan Presidium Alumni 212 justru akan menjauhkannya dari dua ormas besar, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Menanggapi Ide kedekatan Prabowo Subianto dengan Presidium Alumni 212 ini, anggota Dewan Pembina BPP Jatim, Arief Hari Setiawan menyatakan tak sependapat.

Menurutnya, Presidium Alumni 212 merupakan sebuah gerakan yang di dalamnya berisi masyarakat dari berbagai organisasi, termasuk NU dan Muhammadiyah.

"tidak bisa diklaim bahwa 212 bukan NU atau Muhammadiyah. Rasanya batas-batas itu lebih cair," kata Arief kepada Surya.co.id, Selasa (4/11/2018) ketika dikonfirmasi di Surabaya.

(Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Tinggi, Caleg DPRD Jatim Cita Choo: Butuh Perubahan Sistem Politik)

(Manchester United Vs Arsenal, Jose Mourinho Enggan Buka Suara soal Skuat Setan Merah)

Pun demikian pula dengan NU dan Muhammadiyah yang menurutnya bukan sebagai organisasi politik yang berafiliasi dengan capres tertentu.

"Artinya, kami masih punya harapan dan persepsi tidak serta merta begitu. NU dan Muhammadiyah jauh dari ini atau itu," kata Arief.

"Yang saya tahu, konsep dua ormas ini kan non politis. Khitohnya begitu. Jadi, apa yang distatemenkan soal itu (arah dukungan) sepertinya juga belum tentu," lanjutnya menguraikan.

Pria yang juga menjabat Ketua DPW PKS Jatim ini menegaskan, yang terjadi justru sebaliknya.

Kedekatan Prabowo bersama massa 212 justru membawa kedekatan dengan pemilih di Jatim.

"Di Jawa Timur, (kedekatan) itu menambah signifikansi. Dengan catatan, NU dan Muhammadiyah memiliki konsepsi sendiri tentang politis," kata Arief.

Menurutnya, aksi reuni 212 yang baru selesai dilaksanakan Minggu (2/12/2018) silam justru menjadi tonggak kebangkitan persatuan umat.

"Selama ini yang didengungkan (Aksi 212) kan semangat persatuan, toleransi, dan demokrasi," tegas Arief.

(Surat Bupati Blitar yang Tunjuk Dua PLT Kepala Dinas PUPR jadi Polemik, Dewan Mengaku Tak Tahu)

(Rafathar Menangis Tolak Niat Nagita Slavina Akan Pelihara Monyet: Maunya yang dari Perut Mama!)

Dengan semangat itu, gerakan ini merupakan gerakan keumatan yang tak bisa dimobilisir oleh satupun tokoh kiai. Termasuk, Habib Rizieq Sihab.

"Habib Rizieq pun mengatakan bahwa gerakan bukan karena beliau melainkan karena kesadaran umat," kata Arief.

"Kalau fair melihat gerakan itu, apakah anarkis? Apa ada ajakan memecah belah NKRI? Apakah ada seruan menjelekkan agama lain? Kan tidak ada," kata Arief.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved