Karena takut, korban melepas semua perhiasannya dan menyerahkan ke pelaku.
Setelah mendapatkan perhiasan, pelaku menurunkan korban di pinggir jalan di wilayah Poluhan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
"Awalnya, modus kejahatannya mirip gendam, tapi karena korban tidak mau menyerahkan perhiasannya, akhirnya pelaku memaksa korban dengan ancaman akan dipukul," ujar Dodit.
• Disimpan di Lemari, Perhiasan Seberat 44 Gram Milik Warga Kota Blitar Amblas
Dodit mengimbau agar masyarakat lebih waspada saat berpergian.
Dia meminta masyarakat agar tidak memakai perhiasan berlebihan saat keluar rumah sendirian, khususnya bagi para wanita tua.
"Kami meminta masyarakat lebih hati-hati saat berpergian," ujar Dodit.
• 8 Fakta Soal Pencurian di Rumah Roro Fitria, Kronologi Kejadian hingga Sejumlah Perhiasan Raib
Sebelumnya, aksi kejahatan serupa juga menimpa Ismiana (74), seorang nenek asal Lingkungan Badut, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Selasa (11/12/2018).
Dua cincin emas seberat delapan gram milik Ismiana raib dibawa kabur orang tak dikenal.
Awalnya, Ismiana didatangi seorang laki-laki yang bertamu di rumahnya.
Tamu itu mengaku dari petugas yang mendata lansia, dan terlihat mengendarai sepeda motor.
Dandanan tamu itu necis dengan mengenakan celana hijau dan baju hitam, serta epatunya hitam mengkilat.
• Gasak Perhiasan hingga Uang Majikan, Begini Modus yang Dilakukan ART di Surabaya ini Sebelum Beraksi
Saat tamu datang, Ismiana sedang berada di rumah sendirian.
Tamu itu langsung masuk ke ruang tamu.
Sambil memperkenalkan diri dari petugas lansia, tamu itu memijat pundak Ismiana.
Selanjutnya, tamu itu meminta Ismiana melepas dua cincin yang melekat di jari tangannya.
Saat korban lengah, tamu itu kabur membawa dua cincin emas milik korban. (sha)