Luncurkan Gerakan Sambung Roso Sambung Oyot di Malang, Ini Pesan Panglima TNI dan Wakapolri

Penulis: Erwin Wicaksono
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahyanto saat melaunching Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot bersama Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto di Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Malang, Minggu (30/12/2018).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama bersama Wakapolri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ, Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Malang, Minggu (30/12/2018).

Kedatangan dua sosok sentral di tubuh TNI dan Polri tersebut yakni untuk mengikuti yasin kubro doa keselamatan bangsa serta meluncurkan "Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot."

Kepada para santri, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut santri akan punya andil besar di masa mendatang untuk kemajuan Tanah Air.

Berikut Sejumlah Jalan di Kota Batu yang akan Ditutup pada Perayaan Malam Tahun Baru 2019

Sejumlah Ruas Jalan Menuju Bundaran Tugu Malang akan Ditutup Saat Malam Tahun Baru 2019

“Saya yakin pada masa yang akan datang, akan ada santri lulusan pondok pesantren ini dapat go internasional. Saya juga melihat ada para santri yang juga berpotensi menjadi anggota TNI maupun Polri,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di hadapan para santri dan undangan yang hadir malam itu.

Selain itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerangkan melalui Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot, santri bisa jadi inspirator bagi khalayak luas untuk menumbuhkan nasionalisme.

“Sambung Roso dan Sambung Oyot ini artinya mempererat rasa nasionalisme dan sekaligus meningkatkan rasa cinta kepada NKRI,” pesan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

1.223 Anggota dan 100 SAR Gabungan Siap Amankan Perayaan Tahun Baru di Malang

Tiket Kereta Api dari Surabaya Menuju Jakarta dan Bandung Habis, PT KAI Siapkan Dua Kereta Tambahan

Sementara, Wakapolri, Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengingatkan, seiring dengan kemajuan teknologi, ia meminta masyarakat agar menyikapi informasi di media sosial dengan cerdas.

Utamanya, informasi yang berpotensi memecah NKRI.

"Saat ini banyak oknum yang tidak bertanggungjawa yang menyebarkan hoaks atau berita tidak benar. Perlu kita tahu, jika terima info tersebut telitilah terlebih dahulu. Nah jika sudah jelas, bolehlah membagi di media sosial," ujar Komjen Pol Ari Dono Sukmanto.

Yuk Mampir ke Wisata Petik Jambu Kristal di Tuban, Cukup Bayar Biaya Masuk, Bisa Makan Sepuasnya

Sepanjang Tahun 2018, Kantor Imigrasi Kelas I Malang Mendeportasi 13 Warga Negara Asing

Di sisi lain, pengasuh ponpes UNIQ Nusantara, KH M Abdul Ghufron menjelaskan peran TNI dan Polri sungguh berpengaruh dalam perkembangan pondok pesantren.

"Pernah kami dituding sebagai ponpes sesat. Sesungguhnya kami mengajarkan agama Islam yang sebenarnya dan memiliki rasa nasionalisme tinggi. Berkat peran TNI dan Polri kami dapat bertahan hingga sekarang,” ucapnya. (Surya/Erwin Wicaksono)

Berita Terkini