"Kalau dari dana pribadi baru sebesar Rp 3,3 juta. Jumlah yang samgat minim untuk ukuran sebuah pesta demokrasi di Indonesia. Saya ingin tau sejauh mana bisa berjuang dengan dana minim," katanya.
Alih-alih mengeluarkan uang banyak untuk kampanye yang bersifat seremonial, Dhimas lebih memilih untuk memperbanyak turun dan bertemu masyarakat.
Dengan begitu juga akan memangkas biaya kampanye yang berlebihan. Dan menurutnya jauh lebih efektif, dan memiliki kesempatan untuk menyosialisasikan program serta menyerap aspirasi.
(fz/fatimatuz zahroh)