TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sudah empat hari, warga yang tinggal di Perumahan Bulan Terang Utama (BTU) Malang dan sekitarnya mengalami krisis air bersih.
Hal tersebut menyebabkan aktivitas warga menjadi terganggu.
Bahkan, beberapa warga mengantre untuk mengambil air bersih yang disediakan oleh pihak pengelola Perumahan BTU.
Seperti yang dialami oleh Dimas, warga Perumahan BTU KR 22.
• Ini Faktor yang Membuat Disparbud Kabupaten Malang Yakin Kunjungan Wisata akan Naik 10 Persen
• Milomir Seslija Mengaku Tertantang Dipatok Target Berat oleh Manajemen Arema FC
Dalam sehari, ia mengaku dua kali mengambil air melalui keran air yang terdapat di sejumlah titik di Perumahan BTU.
"Tiap pagi dan sore hari. Di sini warga mengantre karena sejak Kamis lalu, air sudah mati," ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM (TribunJatim.com Network), Minggu (13/1/2019).
Sejumlah warga membawa galon dan jeriken untuk mengambil air.
Mereka rela menunggu agar mendapatkan giliran sampai galon yang mereka bawa terisi penuh.
Bahkan, dari warga, ada yang membawa mobil dan motor untuk mengakut air tersebut sampai ke rumah mereka masing-masing.
• Krisis Air di Kota Malang, PDAM Lakukan Upaya Tratracing Flow untuk Normalisasi Tandon Buring Atas
• Sungjae BTOB Live 12 Jam Maraton Gegara Kalah Main Batu Gunting Kertas dengan Changsub
"Ini saya bawa motor karena mengangkut dua galon, kalau jalan ya capek karena jalannya nanjak," ujar Dimas.
Di sisi lain, Developer Perairan di Perumahan BTU, Haidari mengatakan, tandon air tersebut dibuka agar masyarakat bisa menikmati air yang disediakan oleh pihak Perumahan BTU.
"Ini sudah kami buka semenjak air PDAM mati. Intinya ya untuk menertibkan masyarakat saja agar tidak panik sembari menunggu air PDAM hidup kembali," ucapnya.
Tak hanya itu, kasus yang sama juga pernah terjadi pada tahun lalu.
• Cyber Crime di Kabupaten Malang Didominasi Kasus Penipuan Jual Beli Online
• 7 Hotel Murah Dekat Alun-alun Batu, Cocok Buat Backpacker dengan Harga di Bawah Rp160 Ribu
Menurutnya, pada saat itu air PDAM mati selama satu minggu sebelum akhirnya normal kembali.
Haidari juga memuji respons cepat dari PDAM Kota Malang karena telah menyediakan bantuan berupa truk tangki yang berisi 4000 liter air untuk warga yang tinggal di Perumahan BTU.
"Ini sudah dua kali terjadi kasus seperti ini. Ya semoga permasalahan ini bisa dengan segera teratasi," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PDAM Kota Malang, Anita Sari mengatakan, wilayah yang terdampak krisis air bersih seperti di Perumahan BTU, Lesanpuro Gang 12 dan Baran kini masih dilakukan proses normalisasi.
• Miliki Sepeda Motor Curian, Dua Penadah Motor dari Malang Ini Diringkus Polisi di Rumahnya
• Debit Air Tandon Buring Atas Turun, Delapan Daerah Kota Malang Alami Krisis Air Bersih
Petugas PDAM Kota Malang sudah melakukan pengerjaan normalisasi pada Sabtu (12/1/2019) malam dengan melakukan penggalian dan memasang bran keran baru ke perumahan BTU.
"Dari informasi teman-teman di lapangan, kini masih proses pengisisan air tandon di Perumahan BTU. Untuk itu, air masih belum bisa mengalir ke rumah-rumah warga," ucapnya.
Ia menambahkan, Perumahan BTU merupakan daerah tersulit dalam proses normalisasi karena kontur tanahnya naik turun.
Hal itu menyebabkan pembuangan air dari pipa 200 ke pipa 150 antara buring tengah ke buring bawah menjadi susah.
• Pembelajaran Sejak Dini, Siswa SD di Gresik Belajar Lingkungan di Sekitar Sungai Brantas
• Kesadaran Bayar Iuran BPJS di Pasuruan Rendah, Bentuk Kader Door to Door Ingatkan Bayar Per Bulan
"Semua ini disebabkan karena anomali yang ada Sumber Pitu Tumpang. Jadi suplai air dari sana kurang," ujarnya.
Tak hanya itu, Anita menambahkan, dalam upaya normalisasi krisis air bersih yang melanda sebagian Kota Malang, pihaknya selalu mengunggah informasi melalui media sosial ataupun website milik PDAM Kota Malang.
Hal itu dilakukan agar masyarakat yang terdampak bisa mengetahui kinerja dan sebab permasalahan yang terjadi di lapangan.
"Silakan, bagi masyarakat untuk selalu mengecek akun media sosial milik kami, baik itu Instagram, Twitter, Facebook ataupun website kami. Kami akan selalu update secara real time untuk penyelesaian kasus ini," ujarnya.
• Mengintip Proses Produksi Kerupuk Singkong Produk Unggulan Desa Bayem Kabupaten Malang
• Minhyuk BTOB Umumkan Tanggal Pendaftaran Wamil, Agensi Rahasiakan Lokasi dan Waktu Berangkat
Kata Anita, kini di beberapa daerah seperti di Perumahan Puri Cempaka Putih, Wonokoyo dan Arjowinangun, air sudah mulai mengalir.
"Tinggal di Perumahan BTU yang masih dilakukan normaliasi dengan 78 sambungan saluran air. Ya semoga nanti bisa segera normal kembali sambik menunggu air tandon penuh," imbuhnya.