Laporan Wartawan Surya, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mencatat adanya tren kenaikan penderita demam berdarah (DB) dari tahun 2017 ke 2018.
Hasilnya, terdapat tren kenaikan jumlah penderita demam berdarah yang cukup tinggi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyati mengatakan, di tahun 2017 jumlah penderita demam berdarah yaitu 81. Sedangkan di tahun 2018 jumlahnya 153.
Angka jumlah demam berdarah mengalami tren kenaikan sebesar 72 penderita.
• Kasus Penyegelan Ruang Kebaktian di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Disebut Karena Ulah Internal
"Dari 2017 ke 2018 jumlah demam berdarah naik menjadi 153 penderita," Ujarnya kepada wartawan, Senin (14/1/2019).
Dia menjelaskan, dari data yang ada, rata-rata penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti menyerang anak-anak yang masih kecil. Mulai dari usia kurang dari satu tahun sampai 14 tahun.
Sedangkan untuk orang tua yang terserang demam berdarah tidak begitu banyak.
"Rata-rata demam berdarah ini menyerang usia anak-anak, kalau orang tua jarang. Yang jelas dari 2017 ke 2018 meningkat jumlah penderitanya," Ungkapnya.
• Ruang Ibadah di Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Disegel
Endah menambahkan, meski mengalami peningkatan untuk jumlah penderita demam berdarah, namun tidak sampai ada yang meninggal dunia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Para penderita umumya sembuh dari penyakit yang membahayakan tersebut.
"Tidak ada yang meninggal, penderita bisa disembuhkan," Pungkasnya.