Koper Isi 3656 Benur Mau Diperiksa, Pria dari Surabaya Ini Mau Kabur,Keburu Dibekuk Petugas Juanda

Penulis: M Taufik
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka dan barang bukti penyelundupan benur saat dibeber di Lanudal Juanda, Jumat (17/1/2019).

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Penyelundupan benur atau baby lobster ke luar negeri kembali terbongkar.

Kali ini, praktik pengiriman 3.656 benur ke Singapura melalui Bandara Juanda yang berhasil digagalkan oleh petugas.

Seorang pria asal Surabaya berinisial EK, ditangkap petugas satuan pengamanan bandara karena kedapatan membawa koper berisi baby lobster.

Ketika diamankan, pria itu hendak terbang ke Singapura menggunakan pesawat China Airlines.

Properti Rumah Tapak Masih Jadi Favorit, The Central Park Juanda Tawarkan Hunian Mulai RP 700 Jutaan

"Petugas mencurigai dia karena gerak-geriknya dan barang bawaannya yang mencurigakan ketika melintasi x-ray. Tapi saat ditanya petugas, dia malah berusaha kabur," ungkap Komandan Lanudal Juanda Kolonel Bayu Alisyahbana, Jumat (18/1/2019).

Pria itupun dikejar dan ditangkap petugas.

Kemudian koper bawaannya diperiksa.

Ternyata berisi 14 kantong plastik dengan rincian isi sebanyak 2.553 ekor benur lobster jenis pasir dan 1.103 ekor benur jenis mutiara.

Penumpang di Bandara Juanda Tolak Pemberlakuan Biaya Bawaan Masuk Bagasi 

Benur sebanyak itu dibungkus rapi dengan plastik.

Kemudian dimasukkan ke dalam koper untuk mengelabuhi petugas.

Apes, barang terdeteksi alat di bandara dan si pembawanya juga terkesan mencurigakan, sehingga tertangkap petugas.

Sebagaimana Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 56 tahun 2016, pemerintah melarang lobster yang ukurannya di bawah 200 gram dan yang kondisinya sedang bertelur ke luar negeri.

Atas pelanggaran itu, pria yang menyelundupkan lobster inipun ditahan oleh petugas.

Dalam pemeriksaan, dia mengaku disuruh oleh seorang pria kenalannya berinisial Ag, asal Sidoarjo.

"Saya sendiri tidak tahu koper itu isinya apa. Saya hanya disuruh mengantar ke Singapura. Semua akomodasi ditanggung dan saya dijanjikan imbalan Rp 5 juta setelah barang terkirim," jawab EK saat ditanya petugas.

Halaman
12

Berita Terkini