Datangnya Sandiago Uno di Sentra Batik Tradisional Pasar 17 Agustus Pamekasan begitu dinanti-nanti oleh pendukung dan tim pemenangannya.
Setibanya mobil rombongan Sandiaga Uno di akses jalan masuk Pasar 17 Agustus, warga yang sudah lama menunggu, langsung berebut untuk sekadar bersalaman dan berfoto bersama Sandiaga Uno.
Teriak histeris dari ibu-ibu pun pecah di halaman Sentra Batik Tradisional Pasar 17 Agustus Pamekasan untuk menyapa Sandiaga Uno.
Namun, teriak histeris tersebut seketika berganti dengan gelak tawa setelah Sandiaga Uno membuka salam dengan memakai Bahasa Madura untuk memulai menyampaikan visi-misinya di atas panggung utama.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mator sakalangkong. Ampon betoknah," ujar Sandiaga Uno melalui pengeras suara.
Sontak warga yang hadir langsung tertawa cekikikan mendengar perkataan Sandiaga Uno, yang bagi warga Pamekasan salah ucap.
Mengapa demikian?
Karman, warga Pamekasan yang turut hadir di lokasi mengatakan, Sandiaga Uno salah ucap dan salah maksud.
"Mungkin Pak Sandi ingin mengatakan 'ampon bektonah' yang artinya sudah waktunya. Hal tersebut bisa diartikan, pada Pilpers 2019 pasangan Prabowo-Sandi sudah waktunya memimpin Indonesia.
Karena jika merujuk pada arti kata 'ampon betoknah' yang diucapkan oleh Pak Sandi artinya itu 'sudah batuknya', dan itu nggak nyambung. Kan nggak ada warga yang batuk," jelasnya sembari tersenyum.
Sandiaga Uno tak ingin meyerah, ia pun tetap saja ingin mengucapkan kalimat tersebut sampai diulang tiga kali.
"Yang benar apa Ibu-ibu? Ampon betoknah. Ampon betoknah ya. Ampon bektonah. Sudah waktunya ya Ibu-Ibu, Prabowo-Sandi memimpin Indonesia. Amin ya Ibu-ibu," ujar Sandiaga Uno sembari tersenyum.
Ibu-ibu pun menyahut pertanyaan Sandiaga Uno dengan nada yang serentak.
"Iya Pak Sandi. Amin," riuhnya.
Berkunjung ke Sampang, Sandiaga Uno Punya Inisiatif agar Santri Jadi Pengusaha di Bidang Energi