Pilpres 2019

Jarak Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Semakin Menipis, Survei Median Ungkap Titik Lemah Jokowi

Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Debat Pilpres 2019

Meski secara nasional Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih 9,2 persen dibandingkan Prabowo-Sandi, namun terdapat penurunan elektabilitas di Pulau Jawa.

"Keunggulan Jokowi atas Prabowo di Pulau Jawa itu relatif menurun. Dari selisih elektabilitas 16 persen di bulan November (2018) itu turun menjadi 11,8 persen di bulan Januari (2019).

Herman 6 Tahun Jadi Tukang Cukur Langganan Presiden Jokowi, Ungkap tentang Bayaran dan Model Favorit

Beda Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Raih Insentif Elektoral di Debat Pilpres 2019

Jadi penurunan gap selisih elektabilitas itu terjadi paling besar terutama di Pulau Jawa, sementara di luar Jawa relatif konstan," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam rilis hasil survei di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).

Keunggulan Jokowi yang menurun tersebut dinilai karena manuver pendukung Prabowo-Sandagai di pulau Jawa semakin masif, misalnya melalui aksi 212.

Rico menilai aksi yang masif di Pulau Jawa itu berpengaruh terhadap sentimen pemilih untuk Prabowo-Sandi.

“Selain itu juga ada faktor keseriusan Prabowo-Sandi untuk mendirikan posko-posko pemenangan di Jawa seperti di Solo,” kata Rico.

Faktor lain yang mempengaruhi menipisnya jarak keunggulan Jokowi-Ma'ruf di pulau Jawa adalah pendirian posko-posko pemenangan Prabowo-Sandi yang mulai digalakkan di Jawa Tengah.

Namun, menurut Rico, pengaruh pendirian posko itu belum terlalu signifikan.

"Data yang kita dapatkan ini kan resultan dari semua operasi pemenangan. Tetapi yang bisa kita lihat efek paling besar itu memang ada di pulau Jawa.

Salah satunya mungkin ya selain 212, itu mungkin juga karena 02 sibuk mendirikan posko-posko pemenangan di basis pemilih Pak Jokowi.

Jadi itu mulai terlihat, tetapi masih kurang. Kalau mau menang dia harus lebih banyak lagi," papar Rico.

Berita Terkini