TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Bangunan rumah tua yang berada di Desa Betoyo, Kecamatan Manyar Gresik ini ambruk pada Senin (4/2/2019) akibat hujan deras yang mengguyur sejak sore hari.
Sebagian besar rumah yang terdiri dari kayu itu langsung ambruk hanya menyisakan bagian belakang atau dapur.
Menurut informasi yang dihimpun TribunJatim.com, rumah itu hanya didiami satu keluarga dari Lamongan dengan status kontrak.
Subhan (38) mengatakan, saat kejadian ia bersama anak dan istrinya tidak sedang berada di dalam rumah.
• Dampak Luapan Kali Lamong, Anggota DPRD Gresik Bagikan Sembako ke Korban Banjir
Dia pun baru mengetahui kondisi rumahnya ambruk melalui media sosial Facebook.
Saat itu, dia sedang melihat postingan rumah ambruk tiba-tiba baru menyadari bahwa itu rumah kontrakannya.
"Waktu itu saya jualan nasi di pertigaan situ, tidak ada orang di rumah," ujarnya, Selasa (5/2/2019).
Selama ini dia hanya memanfaatkan dapur yang berada di bagian belakang rumah tua itu.
• Hendak Pesta Sabu, Emak-emak Asal Gresik Kompak Duduk di Kursi Pengadilan Negeri Surabaya
Rumah yang tampak kumuh itu hanya dimanfaatkan sebagai gudang.
Dia beserta istri dan anaknya tinggal di rumah yang berada tepat di pinggir jalan.
Dalam waktu dekat, rencananya rumah itu akan dibongkar karena kondisinya cukup memprihatinkan.
Bagian depan yang tampak renyot dan kayu penyangga yang sudah lapuk dimakan usia dapat roboh kapan saja.
Hujan deras yang mengguyur sejak sore itu, langsung membuat rumah yang berusia puluhan tahun itu ambruk rata dengan tanah.
"Tahu-tahu sudah ambruk begini," tambahnya.
Sholihuddin, Ketua Komisi II DPRD Gresik mengimbau agar warga yang mengetahui kondisi rumah tetangganya rawan ambruk agar segera melapor kepada RT/RW.
Menurutnya, dengan cara seperti itu dapat meminimalisasi jatuhnya korban akibat rumah ambruk saat musim hujan.
"Apalagi musim hujan dan angin seperti ini, biar tidak ada korban jiwa," pungkasnya.