Wawancara Eksklusif Pakde Karwo

Dengarkan Suara yang Tak Terdengar, Tidak Ada Satupun Keputusan Politik yang Diambil Lewat Voting

Penulis: Mujib Anwar
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) saat berada di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, sehari menjelang purnatugas sebagai Gubernur Jatim dua periode (2009-2019), Senin (11/2/2019).

Proses agro ini diikuti industri lain, yakni pertanian maritim dalam pengertian basis pengembangan indutsri.

Kami juga membangun hubungan dagang. Karena setelah produksi, tidak akan mungkin kalau hasilnya tidak akan dijual, maka pasarnya yang kemudian difasilitasi.

Ini kita lakukan dengan membangun 26 kantor perwakilan dagang (KPD) di 26 provinsi di Indonesia.

Meski pada awalnya keuntungan perdagangan antarprovinsi kecil dan di bawah Rp 1 miliar, tahun 2018 suprlus perdagangan antarpulau kita mencapai Rp 2,8 triliun.

Disinilah, ada uang masuk di kantong-kantong UMKM yang kemudian menjadi raksasa ekonomi di pedesaan.

Dampaknya, UMKM kita berkembang. Kalau agro menjadi basis, akan diikuti industri berat lainnya, dengan membangun smelter secara perlahan.

Tapi kekuatan yang luar biasa kemudian, adalah mendorong tumbuh dan berkembangnya UMKM di Jatim.

Pembangunan Partisipatoris Berdampak Nyata Meningkatnya Daya Saing dan Naiknya Pendapatan Masyarakat

Ini penting, karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian. Dari 58 juta UMKM di Indonesia sekarang ini, menurut data statistik dan Bappenas, sebanyak 12,1 juta di Jatim. Ini perkembangan luar biasa.

Kami masuk tahun 2008, jumlah UMKM masih 4,2 juta. Tahun 2012 naik menjadi 6,8 juta. Bahkan tahun 2016, berdasar hasil Sensus Ekonomi yang dipublikasi tahun 2017, UMKM di Jatim ada 12,1 juta.

Dari jumlah itu, 7,5 juta agro dan 4,6 juta non agro. Jadi, sangat nampak bahwa ekonomi didukung agro

Di bidang sosial, pendidian dan kesehatan, juga jadi basis priotitas kami. Peningkatan kualitas tenaga kerja juga menjadi basis kami.

Pada 2008, tenaga kerja 68 persen lulus SD dan tidak lulus SD. Lalu 2014, 57 persen lulus SD, pada tahun 2018 turun 46 persen lulus SMP sederajat.

Ini perkembangan kita dan disinilah kekuatan kita meningkatkan kualitas SDM melalui vokasi.

Bidang kesehatan, kita bekerja keras memerangi gizi buruk dan stunting.

Hari ini, gizi buruk tinggal 0,8 persen. Satu perkembangan yang luar biasa. Angka kematian ibu melahirkan luar biasa, dari 100 ribu sekarang jumlah yang meninggal 96 dari yang tadinya 280. Jadi 8 orang per 100 ribu.

Halaman
1234

Berita Terkini