TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Prosesi serah terima jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024 dilakukan di Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Timur, Senin (18/2/2019), dilakukan tanpa diharidi oleh mantan Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf.
Bersama Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono, Soekarwo selaku Gubernur Jawa Timur 2014-2019 melakukan sendiri prosesi serah terima jabatan kepada Gubernur Jatim 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa beserta Wagub Emil Elestianto Dardak.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Abdul Halim Iskandar sempat menyinggung ketidakhadiran Gus Ipul dalam acara sertijab ini.
"Selamat datang Pakde Karwo, selamat datang juga Gus Ipul. Lho Gus Ipul tidak hadir ya, tadi saya kelihatan tapi sekarang tidak ada ya," kata Abdul Halim Iskandar kepada Tribunjatim.com.
Usai menandatanganan dan prosesi serah terima jabatan, segera dilakukan sidang paripurna dengan agenda penyampaian visi misi Gubernur Khofifah dan Wagub Emil selama lima tahun ke depan.
"Sesungguhnya Pakde, meski Gus Ipul tidak hadir, insyallah hatinya Gus Ipul ada di sini," kata Khofifah sebelum membacakan visi misinya lima tahun ke depan, disambut tepuk tangan para peserta sidang.
Menurutnya, kontestasi sudah selesai, Khofifah dan Emil berkomitmen capaian yang baik akan dijaga. Keduanya juga siap mengembangkan inovasi pembangunan yang progresif.
Lebih lanjut Khofifah menyebut bahwa Jawa Timur adalah lokomotif ekonomi Indonesia Timur. Ada sebanyak sembilan visi misi yang akan dibawa Khofifah dan Emil dalam memimpin.
"Kami menamakannya Nawa Bhakti Satya. Bhakti Pertama adalah Jatim Sejahtera. Di sini ada program PKH Plus. Kami akan memberikan perhatian pada lansia, disabilitas," kata Khofifah kepada Tribunjatim.com.
Program ini masih sinergi dengan program jalinmatra Pakde Karwo.
• Klarifikasi Jokowi Soal Pulpennya yang Dicurigai Earphone di Debat Pilpres 2019: Jangan Membuat Isu
• Debat Pilpres Putaran Kedua, Guru Besar Unair Nilai Jokowi Di Atas Angin dan Unggul Pada Data
• 7000 Tindak Pidana 2019 di Jatim Belum Selesai Hingga Lapas Over Capacity
Bhakti yang kedua adalah Bhakti Jatim Cerdas dan Sehat. Khofifah dan Emil berkomitmen tidak ke depan tidak lagi anak Jatim yang berhenti sekolah karena tidak punya biaya.
Kemudian juga soal ketersediaan guru, penyediaan praktik kerja lapangan, penguatan Bopda Madin, dan mendorong peningkatan kualitas layanana BPJS.
"Bhakti Ketiga ada Jatim Kerja. Untuk menjawab kebutuhan tenaga freelance di era millenial. Di sini akan dilatih tenaga freelance yang cocok di era gig economy seperti digital marketing, video blogging, dan sejenisnya," kata Khofifah.
Bhakti berikutnya yaitu Jatim Akses. Ke depam Khofifah mengusung konsep tujuh koridor ekonomi. Salah satunya pengembangan wilayah strategis mulai Yogyakarta - Prigi - Malang. Juga koridor Surabaya Malang. Selain itu juga ada Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Berkah dan Jatim Harmoni.
"Konsepnya dalam Jatim Berdaya titik beratnya adalah no one left behind. Permbedayaan perempuan lansia, disabilitas, kita tempatkan masyarakat sebagai objek," kata Khofifah.
Dalam Jatim Berkah masuk di dalamnya memberikan tunjangan bagi imam masjid, tunjangan untuk penghafal Al-quran, beasiswa s2 bagi guru madrasah diniyah dan juga tunjangan bagi penjaga makam dan cagar budaya.
(Fatimatuz zahroh/TribunJatim.com).