Namun pikirannya berubah, ia hanya mengambil sebuah telepon genggam merek Samsung S6 Egde, dan yang korban sebesar Rp 70.000.
NA tersadar setelah pukul 07.00 WIB di sebuah perkebunan yang tidak dikenalnya.
“Korban ini melapor ke Polres Tulungagung malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB. Berbekal keterangan korban, polisi langsung bergerak,” ungkap Sumaji.
Polisi sempat mendatangi tempat NA mengambil order.
Dari keterangan warga sekitar, ada beberapa orang yang biasa berangkat kerja pagi hari. Bahkan polisi juga mendapat foto yang diduga pelaku.
Setelah foto itu ditunjukkan ke NA, NA membenarkan orang di foto itu adalah pelakunya.
Polisi juga mendatangi rumah pelaku, tidak jauh dari tempatnya order Grab Car.
• Tersengat Listrik Kabel PLN, Pekerja di Tulungagung Ini Pingsan Menggantung di Atas Papan Reklame
• Polres Tulungagung Lakukan Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Dua Anak, Pasang Garis Polisi di Rumah Korban
Menurut keluarga, Dhimas berangkat kerja ke Malang.
“Diduga pelaku ini kembali ke Malang, setelah meninggalkan mobil korban. Petugas kemudian melacak keberadaannya,” tutur Sumaji.
Dhimas diketahui pulang pada Minggu (17/2/2019) dini hari.
Dengan cepat polisi menangkapnya. Dhimas pun tidak bisa mengelak dan mengakui semua perbuatannya.
Kepada penyidik Dhimas mengaku tengah mengalami himpitan ekonomi.
Dhimas juga sudah merencanakan aksinya dengan matang. Satu di antaranya belajar soal cairan bius lewat Youtube.
“Saat ini pelaku masih diperiksa di Unit Pidana Umum (Pidum). Penjelasan lebih lengkap akan disampaikan besok (hari ini),” pungkas Sumaji. (Surya/David Yohanes)