TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa pembunuhan yang dialami seorang mantan tentara yang terjadi di Tanjungpinang, Kepulauan Riau mengejutkan publik.
Ialah purnawirawan TNI AL Arnold Tambunan, yang tewas dibunuh dua orang.
Kasus pembunuhan terhadap Arnold baru terungkap setelah 6 bulan.
Tersangka pembunuhan ini pun sudah ditangkap polisi.
Jasad Arnold ditemukan di dalam septic tank rumah otak pembunuhan, Rasyid, juragan penyewaan tenda di Jalan Menur Batu Atas, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Bagaimana kronologi, proses terungkapnya, dan tertangkapnya tersangka kasus ini?
• Tak Terima, Azriel Anak Anang Hermansyah Labrak Jerinx SID: Apa Hina Banget Pelukan Sama Ayah Saya?
• Rekonstruksi Ulang Pembunuhan Ibu Dua Anak Tulungagung, Pelaku Perankan 51 Adegan, Jaksa Dihadirkan
Dilansir dari TribunBatam.com (grup TribunJatim.com), pengungkapan kasus ini dilakukan sejak purnawirawan TNI AL Arnold Tambunan dinyatakan hilang pada 8 Agustus 2018 lalu.
Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Efendi Alie mengungkapkan, kecurigaan terhadap pelaku Rasyid bermula saat keluarga Arnold mengabarkan telah kehilangan ayahnya sejak hari dimana Arnold izin untuk pergi ke tempat Rasyid.
Dari bukti kecil itu, kepolisian kemudian mengembangkan data dengan melakukan penyelidikan.
"Awal mulanya hanya itu petunjuk kita. Kemudian kita lakukan penyelidikan. Ketika itu, Sekecil apapun informasi selalu kita ambil," sebut Efendri, Selasa (19/2/2019), dikutip dari TribunBatam.com, Rabu (20/2/2019).
Satu dari bukti yang menjadi pedoman pihak kepolisian dalam mengungkap kasus Arnold adalah hasil rekaman CCTV.
• Polres Tulungagung Lakukan Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Dua Anak, Pasang Garis Polisi di Rumah Korban
Dalam rekaman CCTV yang didapatkan oleh kepolisian, diketahui bahwa terdapat pertemuan antara Rasyid, Arnold dan juga seorang lain, yakni Abdul Alis.
Abdul Alis diketahui sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Arnold.
Dari rekaman CCTV itu, terlihat bahwa Arnold masuk ke dalam rumah Rasyid, namun tidak terlihat keluar dari rumah tersebut.
Dilihat dari rekaman CCTV itu, kecurigaan polisi pada kedua pelaku semakin tinggi
"Awalnya kita curiga dari sana, ini petunjuk berikutnya. Kemudian kita panggil Rasyid," jelas Efendri.
• Diikuti Isak Tangis Keluarga, Jenazah Ibu dan Bayi Korban Pembunuhan di Blitar Dimakamkan Satu Liang
Rasyid kemudian diperiksa untuk ditanyai keberadaan Arnold.
Namun, saat itu Rasyid masih berstatus sebagai saksi dari hilangnya Arnold.
Namun tak selang lama dari pemanggilan tersebut, Rasyid diketahui tewas lantaran mengalami kecelakaan di dekat Mapolsek Tanjungpinang.
6 bulan berlalu sejak pemanggilan Rasyid, polisi kemudian mendapatkan bukti tambahan.
Ada warga sekitar kediaman Rasyid yang menemukan bau busuk di sekitar kediaman Rasyid.
"Semua petunjuk yang ada mengarah kesana, Kemudian kita coba meminta izin pihak keluarga untuk melakukan pemeriksaan di rumah Rasyid," sambung Efendri lagi.
• Adang Mobil di Depan Polsek Dringu Probolinggo, Polisi Tangkap Lima DPO Sabu Riau, Sita 37 Kg Sabu
Melakukan pengecekan dan penyelidikan lebih lanjut, polisi kemudian menemukan tulang manusia yang diduga adalah milik Arnold.
"Baru kita melakukan penangkapan terhadap Abdul ini. Dia adalah anak buah Rasyid. Dia juga sudah mengaku kalau dia dibunuh karena dibayar oleh Rasyid," lanjut Efendri.
Berkat penyelidikan dan hasil rekaman CCTV tersebut, polisi akhirnya menetapkan Abdul yang juga ada dalam rekaman CCTV tersebut sebagai tersangka.
Kronologi Abdul Alis Dibayar untuk Membantu Membunuh Arnold
Polda Kepri menggelar ekspos perkara dan menjelaskan soal penangkapan tersebut.
Dijelaskan oleh Kabis Humas Polda Kepri, Erlangga mengungkapkan bahwa tersangka berjumlah dua orang.
Dua tersangka tersebut yakni Rasyid dan juga Abdul Alis.
"Tersangka pertama bernama Rasyid ini punya utang sama korban. Saat ditagih tidak terima dan terjadi cekcok," kata Erlangga, Selasa (19/2/2019), dikutip dari TribunBatam.
• Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Londo Mangrove Surabaya, Korban Pembunuhan?
Saat cekcok itulah, Rasyid kemudian meminta Abdul Alis untuk membantunya menghabisi nyawa Arnold.
Rasyid menjanjikan uang sebesar Rp 20 juta sebagai upah Abdul Alis membunuh Arnold.
"Tersangka pertama ini minta kepada Abdul Alis agar membantu untuk menghabisi korban. Nanti janjinya akan dikasih upah sebesar Rp 20 juta," sebut Erlangga.
Sebelumnya, Rasyid diketahui sudah menceritakan pada Abdul Alis soal utang Rp 30 juta yang ia pinjam dari Arnold.
Saat cekcok terjadi, Abdul Alis langsung berinisiatif membawa besi panjang untuk memukul korban.
• Ada 41 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Bos Laundry, 2 Pelaku Cekik Hingga Masukkan Korban Dalam Tong
Tak hanya Abdul Alis, Rasyid juga turut menggunakan besi yang lebih besar lagi untuk menghabisi nyawa Arnold.
"Tersangka pertama ini juga memakai besi yang lebih panjang juga ikut menghabisi nyawa korban," terang Erlangga.
Arnold meninggal dunia akibat dipukul besi oleh dua orang tersebut.
Saat mengetahui Arnold sudah tak bernyawa, kedua tersangka langsung berniat untuk menghilangkan jejak pembunuhan yang mereka lakukan.
Akhirnya, Rasyid dan Abdul Alis memutuskan untuk memasukkkan jasad korban ke dalam septick tank.
"Dengan sambil mengikat kaki dan tangan korban, langsung dimasukan kedalam septic tank," ujarnya.
Akibat perbuatannya, tersangka Abdul Alis ini pun akan dijerat Pasal 340 dan atau pasal 338 kuhp jo pasal 55 kuhp dan atau pasal 170 kuhp ayat (2) ke 3 dengan ancaman hukuman terberat pidana mati dan atau dengan hukuman paling lama 15 tahun.
Jasad Arnold Ditemukan Sudah Jadi Tengkorak
Dilansir dari Kompas.com, kerangka manusia yang ditemukan di dalam septic tank di perumahan Jalan Melur KM 8 Tanjungpinang adalah kerangka mendiang purnawirawan TNI AL Arnold Tambunan.
Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan, hasil identifikasi yang dilakukan tim dokter forensik RS Bhayangkara Polda Kepri terungkap bahwa kerangka tersebut merupakan kerangka mendiang Arnold.
Selain itu, hal ini juga dikuatkan dari sejumlah barang bukti lainnya seperti pakaian, celana, tali pinggang dan lainnya.
"Hal ini juga dikuatkan dari keterangan pihak keluarga, bahwa sejumlah barang bukti yang ditemukan di TKP merupakan milik korban," kata Ucok dalam konferensi pers di Mapolda Kepri, Selasa (19/2/2019).
• Mantan Suami Denada Ungkap Kondisi Terkini Shakira Lawan Leukemia, Kondisi Darah Udah Lebih Stabil
Sebelumnya, pada Sabtu (16/2/2019) lalu, polisi dan tim penyelidikan berjumlah puluhan orang yang membongkar septic tank rumah Rasyid menemukan tulang-belulang.
"Ada sebagian tulang yang tidak utuh kita temukan kemarin. Kemungkinan ada yang tertinggal di dalam. Sehingga kita cari lagi bagian kerangka yang hilang di septic tank," ujar Kabid Dokes Polda Kepri, Kombes Jarot Wibowo di rumah almarhum Rasyid, dikutip dari TribunBatam.
Setelah di lakukan penyelidikan, tim forensik menemukan sejumlah bagian tubuh kerangka korban yang tertinggal di septic tank.
• VIDEO: Rekonstruksi Pembunuhan Bos Laundry, Satreskrim Polrestabes Surabaya: Ada 41 Adegan
Di antaranya bagian jari tangan kanan dan kiri.
Kemudian bagian jari kaki kanan juga ditemukan meski tidak utuh.
"Sebagian tulang kecil kita temukan. Jari-jari sebagian yang kita temukan. Dugaan mutilasi itu tidak ada ya," tutur Jarot.
Jika dipresentasikan, bagian kerangka korban lengkap 96 persen.
Sementara bagian daging nyaris tidak ada yang tertinggal karena sudah terpisah.
• Terjerat Kasus Pembunuhan di Apartemen Educity Tower, Tiga Terdakwa Ini Dituntut Pidana 12 Tahun