Ia mengaku pernah menengok langsung kamp konsentrasi Auschwitz Nazi Jerman di Austria.
"Meski di kamp tersebut para penghuninya dibunuh di kamar gas. Tapi saya lihat untuk kondisi lebih baik. Tidak berdesak desakan untuk tidurnya," tambahnya.
Namun saat dirinya melihat kondisi Rutan Medaeng secara langsung, menurutnya sangat tidak manusiawi.
"Tidur saja harus berdesak desakan. Harus tumpuk tumpukan kayak ikan pindang," imbuhnya.
Ia meminta agar masalah overkapasitas ini harus secepatnya ditindaklanjuti.
• Demi Bebas dari Vonis 1,5 Tahun Penjara, Buni Yani Mengaku Dukung Prabowo-Sandi
Buni Yani
Jika Ahmad Dhani mudah bergaul dengan tahanan lainnya, hal itu ternyata tak terjadi pada Buni Yani.
Buni Yani, terpidana kasus pelanggaran UU ITE baru-baru ini curhat soal kondisinya di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat.
Curahan hati Buni Yani tertulis dalam sepucuk kertas.
Surat itu awalnya viral di media sosial, namun kemudian dibenarkan oleh pengacara Buni Yani, Aldwin Rahadian.
"Ya itu memang surat dari Pak Buni Yani sebagai ungkapan ketidakadilan," ujar Aldwin Rahadian, dikutip TribunJatim.com dari WartaKota, Sabtu (23/2/2019).
• Ahmad Dhani Mencintai Gus Dur, Al Ghazali Ziarahi Makamnya di Jombang dan Kunjungi Gus Solah
Dalam surat itu, Buni Yani menyebut bahwa dirinya menempati kamar tahanan yang sempit bersama dengan 12 orang lainnya.
Terpidana yang sekamar dengan dirinya, antara lain terpidana kasus narkoba atau pecandu narkoba dan pembunuhan.
Napi pembunuh sekamar Buni Yani itu dijatuhi hukuman mati.
Selain itu, Buni Yani juga membandingkan dengan saat mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
• Bagaimana Nasib Buni Yani Pasca Ahok Divonis Hukuman Dua Tahun Penjara Atas Penodaan Agama?