Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Keempat perwakilan massa aksi Serikat Rakyat Pekerja Haleyora Powerindo (SRP-HPI) itu satu persatu keluar dari ruang humas PLN lama yang berukuran 15 meter x 10 meter.
Wajah mereka tampak datar, usai menghadiri audiensi bersama perwakilan PLN selama 10 menit.
Pertemuan itu berlangsung begitu sederhana, kedua belah pihak duduk melingkar saling berhadapan hanya beralas karpet beludru warna merah.
• Geruduk Kantor PLN di Surabaya, Serikat Rakyat Pekerja Haleyora Powerindo Tagih Jawaban Tuntutan Ini
• Terbujuk Rayuan Rekan dan Himpitan Ekonomi, Penjagal Sapi dari Surabaya Terpaksa Jambret Smartphone
Kepada TribunJatim.com Arif Budi Prayogo Divisi Advokasi SRP-HPI mengaku kecewa dan tak puas, lantaran tak menuai hasil.
"Bagi kami tadi gak ada hasilnya, wong cuma ditemui aja, lalu ditampung nanti sampaikan ke pimpinan," katanya pada TribunJatim.com, Selasa (26/2/2019).
Ia menganggap, pihak PLN tidak serius dalam mengakomodir aspirasi massa aksi.
Terkesan di mata Arif, pertemuan itu hanya bermaksud menggugurkan kewajiban untuk menemui massa aksi.
• Penjagal Sapi Ini Nekat Jambret Smartphone di Jalan, Polsek Simokerto Surabaya Keburu Menciduknya
• Guru IM Mengaku Cabuli Muridnya, Kasus Pencabulan di SDN Kauman 3 Malang Masuk Penyidikan
"Seakan-akan biar kelihatan menemui kami gitu, hasilnya ya gak ada. Tadi mereka gak bisa memberikan kapan waktu kepastian jawaban ke kami," lanjutnya.
Karena belum menuai hasil, Arif berjanji akan terus menggerakkan massa aksi SRP-HPI untuk lakukan demonstrasi hingga Rabu (6/3/2019) pekan depan.
Rencananya Rabu (27/2/2019) besok, massa aksi akan geruduk Kantor PLN di Jalan Yosodipuro No 4 Surabaya, dengan membawa jumlah massa aksi sama banyaknya seperti hari ini.