Guru dan Teman Sekolah Ikut Mengantarkan Pemakaman Bocah SD di Blitar yang Hanyut di Sungai Brantas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Suryadi, Imam Mualib (kiri) ikut memanggul keranda jenazah Suryadi sebelum diberangkatkan ke tempat pemakaman umum, Dusun Mojo, Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/3/2019).

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Jenazah Suryadi (8), bocah kelas 2 SD asal Dusun Mojo, Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang hanyut di Sungai Brantas, dimakamkan, Rabu (13/3/2019) siang.

Sejumlah guru dan teman sekolahnya ikut mengantarkan jenazah Suryadi ke tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat.

Selain guru dan teman sekolahnya, sejumlah warga dan anggota Polsek Sanankulon juga ikut bertakziah di rumah duka.

Sebelum diberangkatkan ke pemakaman, warga yang datang bertakziah ikut menyalatkan jenazah Supriyadi di rumah duka.

Jenazah Suryadi diangkut naik ambulans dari rumah duka menuju ke tempat pemakaman umum.

Jasad Bocah SD di Blitar yang Hanyut di Sungai Brantas Ditemukan di Ngadiluwih Kediri

Bocah SD yang Diduga Hanyut di Sungai Brantas Blitar Sempat Pamit dan Dinasehati Orang Tuanya

Kepala SDN Plosoarang 2, Erna Iriana mengatakan, para guru dan siswa ikut berduka dengan peristiwa yang menimpa Suryadi.

Sekolah mendapat kabar Suryadi hanyut di Sungai Brantas pada Selasa (12/3/2019).

Begitu mendengar kabar, sekolah langsung mengklarifikasi ke keluarga Supriyadi.

"Ternyata benar, Suryadi hilang sejak Senin sore. Kami ikut berduka dengan peristiwa ini," kata Erna saat berada di rumah duka.

Menurut Erna, Suryadi merupakan siswa baru di SDN Plosoarang 2.

Suryadi siswa pindahan dari SD Wonotirto. Suryadi baru dua bulan sekolah di SDN Plosoarang 2.

"Dia siswa baru, anaknya tergolong lincah dan cepat adaptasi dengan lingkungan baru," ujarnya.

Dikatakannya, pada Senin (11/3/2019), Suryadi masih masuk sekolah.

Dia sempat ikut ujian tengah semester (UTS) di sekolah.

Tim SAR Sisir Sungai Brantas Cari Bocah SD di Blitar yang Diduga Hanyut di Sungai Brantas

Pamit Main ke Rumah Teman dan Tak Kunjung Pulang, Bocah SD Diduga Hanyut di Sungai Brantas Blitar

Hanya saja, waktu itu, Suryadi sedikit terlambat dalam mengerjakan soal ujian.

Teman-temannya sudah selesai mengerjakan soal ujian pukul 11.00 WIB. Tetapi, Suryadi baru selesai mengerjakan soal ujian sekitar pukul 11.30 WIB.

"Gurunya sempat mendampingi Suryadi mengerjakan soal ujian. Saat pulang, dia juga minta tolong guru agar diseberangkan jalan," katanya.

Seperti diketahui, jasad Suryadi (8), bocah kelas 2 SD asal Dusun Mojo, Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang hanyut di Sungai Brantas sudah ditemukan, Rabu (13/3/2019).

Jasad Suryadi ditemukan di wilayah Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

"Sudah ditemukan, tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri," kata Kapolsek Sanankulon, AKP Mulyani.

Mulyani mengatakan, awalnya Polsek Sanankulon mendapat informasi telah ditemukan mayat anak laki-laki usia sekitar 10 tahun di wilayah Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Mulyani segera meminta anggotanya untuk mengecek penemuan mayat anak laki-laki itu.

Polisi juga mengajak keluarga korban ke Ngadiluwih untuk memastikan mayat itu benar jasad Suryadi atau bukan.

Setelah dicek, keluarga memastikan mayat anak laki-laki yang ditemukan di Ngadiluwih merupakan jasad Suryadi.

"Keluarganya kami ajak ke sana dan memastikan kalau mayat yang ditemukan itu Suryadi. Sekarang jenazahnya sedang dibawa ke Blitar," ujar Mulyani.

Sebelumnya, Suryadi (8), diduga hanyut di Sungai Brantas, Senin (11/3/2019).

Dugaan Suryadi hanyut di Sungai Brantas setelah orang tua Suryadi, Imam Mualip (50) bersama warga menemukan sepeda bocah itu di jalan pinggir Sungai Brantas. (Surya/Samsul Hadi)

Berita Terkini