TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kicauan atau twit pengguna twitter mengenai peristiwa maupun kejadian viral terutama kecelakaan menjadi perhatian mahasiswa ITS membuat sistem pendeteksi berbasis deep learning.
Sang pemiliko Mahasiswa Departemen Informatika ITS Iqbal Mabruri ini mengatakan cara kerja sistem tersebut mengandalkan GPS dan deskripsi cuitan pengguna twitter.
• Lewat Twitter, Mahasiswa ITS Ini Rancang Sistem Pendeteksi Peristiwa dan Lokasi Kecelakaan
• ITS Surabaya Rancang Inovasi Alat Penggerak Tram Listrik selama Enam Bulan
"Sistem bekerja otomatis dari semua yang twitt, twitt mana yang merupakan laporan kecelakaan. Otomatis terdeteksi kejadian kecelakaan apa, dimana langsung diteruskan laporan secara online ke kepolisian," kata Iqbal Mabruri, Jumat (15/3/2019).
Sistem tersebut dikatakan Iqbal Mabruri untuk memudahkan penanganan kecelakaan oleh kepolisian.
• Kerja Sama Bareng PT INKA, ITS Surabaya Serahkan Alat Penggerak Aplikasi Tram Listrik
Ke depannya, mahasiswa asal Surabaya ini akan bekerja sama dengan Polsek Lamongan untuk menerapkan sistem pendeteksi kecelakaan berbasis deep learning ini.
"Awalnya Polsek Lamongan ingin menerapkan smart city, kemudian ke Departemen Informatika untuk join riset," kata Iqbal.
Saat ditanya terkait antisipasi penyebaran hoax, mahasiswa dengab IPK 3,69 ini mengatakan sistem tersebut menyaring informasi sesuai dengan kemiripan waktu antar cuitan pengguna yang menginformasikan kejadian tersebut.
"Informasi cuitan didapat dari kemiripan waktu, kemiripan twitt sebelumnya dan juga lokasi kejadian. Tapi untuk lokasi ini butuh pengembangan lagi untuk valid atau tidaknya cuitan," katanya.